Logo timesindonesia

Dimulai Hari Ini, Track Horor Tour de Banyuwangi Ijen Paling Menantang

Banyuwangi Kembali Menggelar International Tour De Ijen 2019. (Foto : Istimewa)
Banyuwangi Kembali Menggelar International Tour De Ijen 2019. (Foto : Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Sejak digelar pada 2012 lalu, hanya Peter Pouly yang memiliki dua gelar juara di TdBI. Yakni tahun 2014, dan 2015. Pouly sebenarnya menjuarai ITdBI 2016. Akan tetapi, gelarnya dicopot karena ia terbukti melanggar regulasi tentang bobot minimal sepeda. Mahkota TdBI 2016 pun diberikan kepada Jai Crawford.

Pada tahun ini, tim-tim terbaik di Asia dan Eropa kembali datang ke Banyuwangi untuk mengikuti TdBI 2019. Mereka membawa serdadu, serta amunisi terbaiknya.

Sang juara bertahan, Benjamin Dyball hadir dengan bendera baru, yakni Team Sapura Cycling. Pembalap asal Australia ini datang ke Banyuwangi dengan sederet prestasi mengesankan. Ia adalah juara Le Tour de Langkawi 2019. Dyball juga menempati posisi ketiga di Tour of Qinghai Lake, Juli lalu.

Pembalap yang bergabung di KINAN Cycling Team, Thomas Lebas juga layak diperhitungkan. Rider asal Spanyol ini adalah juara Tour de Indonesia 2019. Selain itu, Lebas juga berhasil menempati posisi ketiga di The Princess Maha Chakri Sirindhorn's Cup, April lalu.

Tim asal Iran, Foolad Mobarakeh Sepahan datang dengan amunisi baru, Mohammad Ganjkhanlou yang masih berusia 22 tahun. Ia menempati posisi kedua di klasemen akhir Tour de Siak 2019. Ganjkhanlou juga tercatat sebagai juara Asian Cycling Championships U23-Road Race di Iran, dan Uzbekistan.

Menurutu Guntur, persaingan Tour De Banyuwangi Ijen 2019 kali ini amat menarik. Ada pembalap yang sudah berpengalaman di Ijen seperti Dyballa atau Lebas. Ada muka baru seperti Ganjkhanlou dari Iran.

"Seperti yang umum di masyarakat, pembalap Iran sangat tangguh di tanjakan. Jadi, balapan tahun ini benar-benar unpredictable,” sebut Guntur.