Logo ABC

Petenis Putri Junior Indonesia Melaju di Australia Terbuka 2019

Priska Nugroho petenis junior putri Indonesia
Priska Nugroho petenis junior putri Indonesia
Sumber :
  • abc

Di tengah bertaburnya bintang-bintang dunia di kejuaraan tenis Australia Terbuka 2019 yang sedang berlangsung di Melbourne Park, ada juga petenis Indonesia yang ikut berlaga.

Setelah bertahun-tahun absen, kali ini Priska Nugroho yang baru berusia 15 tahun tampil di nomor tunggal putri junior dan ganda putri.

Dan Priska yang baru berusia 15 tahun sudah bertanding hari Minggu dan maju ke babak kedua setelah mengalahkan petenis Korea Selatan, Yoen Woo Ku dalam pertandingan tiga set 6-3, 6-7, 6-4.

Di babak kedua yang akan dimainkan hari Selasa (22/1/2019) Priska akan bertanding melawan petenis Amerika Serikat Lea Ma, yang menjadi unggulan keenam di turnamen ini.

Priska juga bermain di ganda putri dan berpasangan dengan pemain China Wei Sijia untuk menghadapi pasangan Thailand, Mananchaya Sawangkaew/Thasaporn Naklo.

Dalam peringkat junior dunia, Priska sekarang berada di peringkat 44 dunia.

Sebelum bertanding di Melbourne, Priska minggu lalu bertanding di turnamen kualifikasi di Traralgon, sekitar 163 km dari Melbourne.

Dalam pertandingan di Traralgon tersebut, Priska mengalahkan petenis Italia, Lisa Pigato, di babak pertama, serta petenis tuan rumah -Olivia Gadecki- di babak kedua, sebelum akhirnya tersingkir di tangan unggulan pertama asal Denmark, Clara Tauson.

Dalam wawancara dengan AIYA.com.au, sebuah situs lembaga persahabatan muda Indonesia-Australia, Priska mengatakan dia berharap akan bisa bermain baik di Melbourne, dan mencapai babak perempat final.

Menyebut petenis nomor satu dunia saat ini Simona Halep dari Rumania sebagai idolanya, Priska berharap akan bisa mengikuti jejak Halep nantinya.

Namun dalam waktu dekat, Priska berharap untuk bisa menjuarai salah satu turnamen junior Federasi Tenis Internasional (ITF) dan masuk ke 100 besar dunia.

Indonesia pernah melahirkan petenis kelas dunia lewat Yayuk Basuki pernah masuk 20 besar dunia di tahun 1990-an.

Prestasi terbaik Yayuk Basuki di tingkat grandslam adalah ketika menjadi perempat finalis Wimbledon di tahun 1997.

Petenis lain yang juga pernah terkenal adalah Angelique Widjaja yang pernah menjadi juara junior Wimbledon namun kemudian memutuskan mundur dari tenis di tingkat senior.

Petenis lain yang juga pernah berprestasi cukup bagus adalah Wyne Prakusya yang pernah maju ke babak kedua turnamen grand slam Australia Terbuka, Wimbledon dan Prancis Terbuka di tahun 2002.