Pegolf Seksi Ini Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan
- instagram.com/_paige.renee
VIVA – Paige Spiranac, pegolf cantik asal Amerika, mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan setelah tampil di ajang Dubai Masters 2015 dan 2016. Ancaman yang sudah lama diterimanya itu baru dia ungkapkan karena semakin meresahkan.
Melansir Stuff.co.nz, Rabu 7 Februari 2018, Spiranac mendapatkan banyak kritik hingga ancaman pembunuhan karena tidak masuk 1000 besar pegolf, tapi bisa tampil dalam ajang akbar olahraga golf tersebut.
"Orang berpikir saya bisa mendapatkan kesempatan itu karena pakaian yang saya kenakan. Itu jelas tidak fair atas segala pencapaian saya," kata Spiranac.
"Saya mendapatkan ancaman pembunuhan, orang menelanjangi privacy saya, saya juga diperas. Ini terjadi saat saya mencoba bermain."
Sejumlah netizen menghujaninya dengan kecaman dia bisa tampil di ajang itu bukan karena prestasi di dunia golf tapi karena popularitasnya di media sosial. Spiranac memiliki follower 1,3 juta, mengalahkan Tiger Woods yang diikuti 1 juta dan Lydia Ko yang hanya 113 ribu.
"Banyak yang menganggap kehadiran saya di industri golf hanya sebagai gimmick. Saya tidak berpikir seperti itu. Jika seorang pria memiliki follower (di Instagram) sebanyak saya, orang tidak akan menyebutnya gimmick. Itu sebuah prestasi hebat," ujar pegolf 24 tahun ini.
Ketika ditanya lebih lanjut apa sebenarnya masalah yang dihadapi dan apa motif orang menebar ancaman kepadanya, ini jawaban Spiranac.
"Karena saya memiliki pandangan berbeda dari pegolf lain, mungkin? Saya berpakaian berbeda, tidak sesuai dengan yang seharusnya di golf. Saya suka golf, saya pikir ini permainan hebat tetapi banyak hal harus diubah."
"Saya pikir golf harus lebih progresif dan inklusif. Saya bicara ini bukan bermaksud menyerang balik pembenci tetapi memulai dialog dan saya mencoba membuat perubahan. Saya hanya mencoba membuat orang-orang merasa lebih nyaman karena saya tahu saya tidak sendirian merasakan ini. Itulah mengapa banyak orang tak bisa masuk golf."
"Ini adalah olahraga yang terlalu didominasi pria, sudah sangat lama dan seperti itu tradisinya. Orang suka dengan tradisinya tanpa perubahan. Ketika seseorang datang mengenakan legging, bukan celana, seolah-olah dunia kiamat."