Sektor Wisata Spanyol Masih Terjerembab, Pengangguran di Kalangan Muda Meluas
- dw
Sejak akhir Juni, warga Uni Eropa diizinkan lagi berkunjung ke Spanyol. Tetapi gelombang turis yang berbondong-bondong datang ternyata hanya harapan saja. Sejauh ini, suasana di banyak tempat terlihat tetap sepi. Banyak orang memilih berlibur di negaranya sendiri, atau tinggal di rumah saja.
Semua rencana masa depan berubah
Pablo Garcia tidak tahu apa yang akan dia kerjakan setelah musim panas ini. Dia lulus kuliah tahun 2018 dengan gelar di bidang ekonomi. Setelah cukup lama mencari pekerjaan, akhirnya dia memutuskan ikut tes penerimaan untuk berkarir sebagai pegawai negeri sipil. Sambil menunggu prosedur itu, dia bekerja sebagai bartender.
"Semua rencanaku runtuh" katanya mengingat awal krisis corona bulan Maret lalu. Bosnya di bar mengataakn tidak lagi mampu membayar gajinya. Dia kemudian mendapat tunjangan dari pemerintah sekitar 500 euro per bulan. "Tentu saja, jumlah itu terlalu sedikit. Terutama mengingat bahwa pasangan saya, yang tinggal bersama saya, juga kehilangan pekerjaan pada waktu yang hampir bersamaan."
Tidak lama kemudian, Pablo mendapat berita buruk berikutnya: semua prosedur seleksi untuk pegawai negeri dibatalkan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. "Aku sudah mempertaruhkan segalanya untuk kesempatan ini, dan aku sudah mempersiapkannya dengan teliti," kata Pablo Garcia. "Aku punya firasat bagus bahwa aku akan lulus ujian," desahnya.
Pekerjaan sebagai pengawas pantai menyelamatkannya, paling tidak untuk beberapa bulan ke depan. Dia memang harus menghabiskan sepanjang hari di pantai yang panas. Tetapi gaji 1.500 euro per bulan yang dia terima sudah di atas rata-rata untuk standar Spanyol, dan Pablo bisa menyisihkan uang untuk menghadapi masa-masa yang tidak pasti setelah musim panas nanti.
hp/as