Ertugrul: “Game of Thrones Versi Islam“ Mencengkeram Pemirsa Pakistan di Depan Layar
- dw
"Rasa malu menghancurkan jiwa seorang anak sejak dini. Seringkali drama seperti itu dikatakan 'cuci otak,' tapi bisa jauh lebih buruk daripada itu karena menyulut fantasi kekerasan bersama secara bersamaan," demikian Kobrin memperingatkan. "Seorang anak belum belajar untuk bisa memisahkan antara fantasi dari kenyataan dan dalam menyebutkan kata-kata untuk meneror. Drama semacam itu menghasut kekerasan secara real time terhadap 'yang lain' - baik terhadap mereka yang nonmuslim atau mereka yang dianggap tidak cukup 'radikal'."
Pembuat film Zaidi mengingatkan bahwa seri seperti Ertugrul dapat memiliki dampak abadi pada generasi yang akan datang. "Di Pakistan, seluruh generasi yang tumbuh pada era 1980-an yang mengonsumsi eulogi serupa dari Islam yang diimajinasikan dan diproduksi oleh lembaga penyiaran negara. Generasi itu tidak memiliki nuansa sejarah dan masih kebingungan."
ap/as