Logo DW

Kontroversi Seputar Ibuprofen Untuk Obati Covid-19 Berlanjut

picture-alliance/dpa/L. Mirgeler
picture-alliance/dpa/L. Mirgeler
Sumber :
  • dw

Tanggapan pakar virologi Jerman

Menimbang belum adanya data dan fakta yang sahih, para pakar virologi terkemuka dari Jerman sejauh ini sangat berhati-hati menanggapi isu efek negatif ibuprofen pada pasien Covid-19.

"Kami hanya tahu sedikit menyangkut patogenesis virus Sars-CoV-2. Tambahan lagi, sejauh ini tidak ada data klinisnya“, ujar pakar virologi Jonas Schmidt-Chanasit dariBernhard-Nocht-Institut für Tropenmedizin (BNITM) menanggapi perdebatan saat itu.

Juga pakar virologi terkemuka lainnya, Christian Drosten dari rumah sakit Charité di Berlin menyampaikan keraguannya. “Walau virus Sars-CoV-2 adalah jenis baru, tapi kami sudah memahami virus corona jenis lainnya sejak lama. Pada virus corona lainnya, tidak ada bukti bahwa penggunaan ibuprofen memperburuk sesuatu. Jika ada efek negatifnya, kita sekarang ini pasti sudah tahu“, tegas Drosten.

Juga para pakar virologi secara senada memperingatkan, para pasien jangan panik, dan memutuskan sendiri menghentikan penggunaan obat ACE-blocker dan beralih ke obat dengan unsur aktif lain tanpa konsultasi dokter.

Dari mana datangnya dugaan?

Dasar dugaan efek negatif ibuprofen, atau obat ACE-blocker lainnya, pada pasien Covid-19 adalah artikel yang dipublikasi dalam jurnal ilmiah Lancet Respiratory Medicine, edisi 11 Maret 2020.