Wartawan Online di Sekadau Bantu Kakek Hidup Sendiri di Pondok Reot
Jumat, 14 Februari 2020 - 16:44 WIB
Sumber :
- kalbar
Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Sekadau, memberikan bantuan kepada seorang kakek yang tinggal seorang diri, Abang Sehansah (61) atau kesehariannya kakek ini dipanggil Ayi Lolong warga desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat (14/2/2020) siang.
Informasi ini berawal dari murid SMA Negeri 5 Peniti Sekadau Hilir yang sempat mengunjungi Ayi Lolong 2 hari lalu memberikan makanan seadanya kepadanya. Selain itu karna rambutnya panjang, mereka juga memotong rambut Ayi Lolong karna rambutnya gondrong.
Atas informasi tersebut, Ikatan Wartawan Online Sekadau juga mengunjungi Abang Sehansah (Ayi Lolong) ke pondoknya di desa Peniti.
Kedatangan rekan-rekan IWO juga membawa sedikit bantuan makanan sehari - hari untuk Ayi Lolong.
Miris, sesampainya dilokasi, ternyata seorang kakek bernama Abang Sehansah atau Ayi Lolong (61) warga desa Peniti ini tinggal sendirian di sebuah pondok yang tidak layak huni.
Sedihnya lagi, pondok yang ditempati Ayi Lolong selalin tidak layak huni, juga terletak di hutan.
Ditanya oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sekadau yang mengunjunginya mengatakan, dirinya tinggal di pondok itu sejak tahun 2015.
"Saya tinggal disini sejak 2015. Dulu, kami ada rumah tapi sudah dibongkar," ujarnya sambil mengusap air matanya dengan sebuah baju yang terlihat kusut dan kusam.
Kepada wartawan Ayi Lolong mengatakan, dulu dia pernah punya keluarga, namun sudah lama pisah. Dia juga punya seorang anak laki-laki.
Ayi Lolong sempat mengeluarkan surat menyurat yang disimpannya dalam sebuat karung plastik (bekas karung beras). Ternyata Ayi Lolong pernah mengikuti ujian persamaan sekolah dasar (SD) di kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau tahun 1988.
Di konfirmasi kepada Kepala Desa Peniti, Petrus Manus mengatakan, dirinya tidak mengetahui jika ada warganya yang tinggal di pondok tidak layak huni dan tinggal di hutan. Namun, ia mengatakan, pihak desa akan memanggil keluarga dari Ayi Lolong yang juga warga desa Peniti.
Setelah itu, kalau keluarganya menyanggupi untuk mengurus Ayi Lolong dan memenuhi syarat untuk dibantu, kita akan bantu. Karena informasi ini baru kita ketahui, kita akan menyurati pihak Dinas Sosial Kabupaten Sekadau supaya membantu mengurus Ayi Long," jelasnya.
"Saya baru tau tentang hal ini. Bukan berarti desa tidak mau membantu, tapi saya baru kurang lebih 2 bulan sebagai Kades Peniti. Namun, kami akan mencari solusi untuk membantunya," sambung Petrus Manus.
Informasi ini berawal dari murid SMA Negeri 5 Peniti Sekadau Hilir yang sempat mengunjungi Ayi Lolong 2 hari lalu memberikan makanan seadanya kepadanya. Selain itu karna rambutnya panjang, mereka juga memotong rambut Ayi Lolong karna rambutnya gondrong.
Atas informasi tersebut, Ikatan Wartawan Online Sekadau juga mengunjungi Abang Sehansah (Ayi Lolong) ke pondoknya di desa Peniti.
Kedatangan rekan-rekan IWO juga membawa sedikit bantuan makanan sehari - hari untuk Ayi Lolong.
Miris, sesampainya dilokasi, ternyata seorang kakek bernama Abang Sehansah atau Ayi Lolong (61) warga desa Peniti ini tinggal sendirian di sebuah pondok yang tidak layak huni.
Sedihnya lagi, pondok yang ditempati Ayi Lolong selalin tidak layak huni, juga terletak di hutan.
Ditanya oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sekadau yang mengunjunginya mengatakan, dirinya tinggal di pondok itu sejak tahun 2015.
"Saya tinggal disini sejak 2015. Dulu, kami ada rumah tapi sudah dibongkar," ujarnya sambil mengusap air matanya dengan sebuah baju yang terlihat kusut dan kusam.
Kepada wartawan Ayi Lolong mengatakan, dulu dia pernah punya keluarga, namun sudah lama pisah. Dia juga punya seorang anak laki-laki.
Ayi Lolong sempat mengeluarkan surat menyurat yang disimpannya dalam sebuat karung plastik (bekas karung beras). Ternyata Ayi Lolong pernah mengikuti ujian persamaan sekolah dasar (SD) di kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau tahun 1988.
Di konfirmasi kepada Kepala Desa Peniti, Petrus Manus mengatakan, dirinya tidak mengetahui jika ada warganya yang tinggal di pondok tidak layak huni dan tinggal di hutan. Namun, ia mengatakan, pihak desa akan memanggil keluarga dari Ayi Lolong yang juga warga desa Peniti.
Setelah itu, kalau keluarganya menyanggupi untuk mengurus Ayi Lolong dan memenuhi syarat untuk dibantu, kita akan bantu. Karena informasi ini baru kita ketahui, kita akan menyurati pihak Dinas Sosial Kabupaten Sekadau supaya membantu mengurus Ayi Long," jelasnya.
"Saya baru tau tentang hal ini. Bukan berarti desa tidak mau membantu, tapi saya baru kurang lebih 2 bulan sebagai Kades Peniti. Namun, kami akan mencari solusi untuk membantunya," sambung Petrus Manus.