Misionaris di Australia Bikin Gempar, Klaim Bisa Hidupkan Orang Mati
- abc
Kepada ABC, salah satu pemuka gereja Kenneth Chihwayi menyatakan kepercayaan Aborigin tidak cocok dengan kepercayaan Kristen.
"Kami tidak menyentuh budaya mereka, tapi kita akan melihat pelan-pelan mereka akan menghentikan budayanya, karena ada beberapa hal buruk dalam budaya mereka yang tidak cocok dengan kepercayaan Kristen," katanya.
"Mereka memakai narkoba, minum miras, melanggar pernikahan, penuh kepahitan, semua hal ini," katanya.
"Kami mengkhotbahkan cinta Tuhan, dan saat orang menerima cinta Tuhan di dalam dirinya, dia memutuskan berhenti minum. Begitulah cara kami berhasil menembus masyarakat Aborigin," tambahnya.
Chihwayi percaya gerejanya berada di posisi yang tepat untuk menarik masyarakat Aborigin.
"Secara umum, orang Aborigin tidak mempercayai orang kulit putih," katanya.
"Mereka menganggap orang Afrika sebagai saudara, jadi mereka terbuka ke kami," tambahnya.
Seorang warga Aborigin, Gordon Marshall, menyebut gereja ini menyasar orang yang memang rentan.
Dia menyebut salah satu insiden paling mengganggu yaitu upaya orang Kristen di Kimberley untuk menghidupkan kembali bayi dari kematian.
Membangkitkan orang mati
Gordon Marshall (kiri) menyebut misionaris Kristen belakangan ini seringkali tidak memahami budaya tradisional setempat.
ABC News: Erin Parke