Tiket Keliling Nusantara: Hanya Dengan Konten Saja!
- Kemenkominfo
VIVA – Masyarakat Indonesia sangat menggandrungi penggunaan media sosial. Seakan menjadi candu masyarakat yang menggunakan media sosial secara aktif di indonesia berjumlah 167 juta menurut Data Portal Indonesia. Survei Literasi Digital menunjukkan indeks literasi digital Indonesia pada 2022 berada pada level 3,54 poin dari skala 1-5. Indeks tersebut meningkat 0,05 poin dibanding 2021 yang masih berada pada level 3,49. Tingkat indeks literasi digital tersebut belum dapat menjamin jika seluruh masyarakat dapat memaksimalkan pembuatan konten di media sosial.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan kegiatan Chip In bertemakan “SDM Unggul Literasi Digital, Cilegon Maju” sebagai bentuk respon meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 04 Mei 2024 di Alun-alun Kota Cilegon, Banten. Peserta kegiatan Chip In adalah masyarakat umum dan komunitas di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Tujuan diadakannya kegiatan ini agar masyarakat dapat memaksimalkan pembuatan konten di media sosial.
Agus Zulkarnain, S.STP, M.Si selaku Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Cilegon memaparkan materi Peran Teknologi Pada Kemajuan Kota Cilegon pada pilar Budaya Digital. Agus menjelaskan ruang digital sangat penting di era saat ini karena segala bentuk informasi dan komunikasi terjadi di ruang digital. Ruang digital memberikan kita segala akses menuju informasi dengan mudah, akses tersebut begitu luas sehingga kita bisa mendapatkan informasi dari segala penjuru dunia.
Banyaknya manfaat ruang digital tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik. Hal ini dapat dicegah dengan teknik komunikasi yang mengutamakan kesopanan dan kesantunan. Teknik tersebut yaitu mendengarkan pendapat orang dengan empati, berbicara dengan bahasa yang hormat, menyampaikan kritik atau masukan dengan lembut, menunjukkan penghargaan dan terima kasih, serta mengelola konflik dengan dewasa.
Pemaparan materi selanjutnya yaitu oleh Herman Purba selaku Dosen PJJ Ilmu Komunikasi UPH dan Jawara Internet Sehat Banten. Herman menjelaskan tentang Aman Bermedia Digital dari pilar Keamanan Digital. Terdapat berbagai cara menjaga keamanan di ruang digital seperti dengan memastikan kombinasi kata sandi huruf kapital, huruf kecil, dan angka untuk media sosial, tidak membagikan identitas pribadi secara sembarangan, hindari membuat konten negatif yang memicu pertengkaran di ruang digital, serta peran orang tua dalam mengawasi penggunaan ruang digital pada anak juga mampu membantu keamanan digital.
“Anak muda jaman sekarang sangat suka membuat konten!” Ujarnya. Internet dan teknologi digital yang semakin berkembang memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dengan membuka kesempatan dalam berbagai bidang yang dapat dimaksimalkan.
Pemaparan materi terakhir yaitu Mudah Membuat Video Dengan Smartphone dari pilar Kecakapan Digital oleh Aden Kasep. Membuat konten mudah hanya dengan gawai saja, namun perlu diperhatikan beberapa hal yaitu tentukan ide cerita (ide cerita tersebut tidak perlu rumit, sederhana saja namun unik), cara memegang gawai agar video tidak bergerak-gerak, pengambilan video dari berbagai sisi, menggunakan lagu yang menarik, selanjutnya bagikan ke berbagai media sosial.
“Tidak ada yang tidak mungkin! Karena membuat konten, saya bisa keliling Indonesia!” Seru Aden.
Dengan membuat konten kita menjadi punya cerita yang bisa dibagikan dan dikenang oleh masyarakat. Cerita di balik konten tersebut yang menjadi candu bagi pengguna ruang digital.
Kegiatan chip in ini merupakan salah satu rangkaian untuk meningkatkan program Makin Cakap Digital yang diadakan oleh Kemenkominfo. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.