Kemnaker Berkomitmen Mempererat Kerja Sama Pelatihan Vokasi dengan Jerman
- Kemnaker
VIVA – Semakin baik Pendidikan Vokasi dan Pelatihan (Vocational Education and Training/VET) di suatu negara, maka akan semakin baik pula tingkat perekonomian masyarakatnya karena edukasi VET selaras dengan kebutuhan para pemberi kerja dalam hal pengembangan keterampilan generasi muda.
Hal tersebut mendorong Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk melakukan kerja sama bilateral. Kemarin, Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengadakan pertemuan bilateral dengan Björn Gruber, Head Labour Migration/Global Skills Partnerships GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) di kantor Badan Ketenagakerjaan Federal (Bundesagentur für Arbeit=BA) Berlin, Jerman, Rabu (28/2/2024).
GIZ adalah perusahaan internasional milik Pemerintah federal Jerman yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari 130 negara. Dalam pertemuan tersebut, Anwar menyatakan Kemnaker berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama pelatihan vokasi dengan Badan kerja sama Internasional Jerman tersebut.
"Pertemuan hari ini diharapkan dapat memberikan informasi lebih komprehensif terkait gambaran bagaimana GIZ telah mendukung Indonesia dalam penguatan Technical Vocational Education and Training (TVET), dan rencana ke depannya bagaimana Bundesinstitut für Berufsbildung (BiBB berperan di dalamnya," kata Anwar Sanusi melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (29/2/2024).
Anwar Sanusi menegaskan Pemerintah Jerman melalui GIZ selalu memberikan dukungan dalam peningkatan kualitas TVET di Indonesia. Dukungan GIZ, antara lain proyek Sustainable Economic Development through Technical and Vocational Education and Training (SED-TVET) pada tahun 2010-2017, yang dilanjutkan proyek TVET System Reform (TSR) pada tahun 2018-2021.
Selanjutnya proyek paralel berjalan yakni TSR 2.0 dan Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED) dalam dua tahap. Tahap I periode 27 Mei 2017 hingga 30 Juni 2021 telah selesai, dan untuk tahap II ini, salah satunya akan bekerja sama dengan Pusat Pasar Kerja untuk periode sampai 30 Juni 2024.
"Tujuan kerja sama ini dalam rangka mempromosikan lapangan kerja yang inklusif dan berkelanjutan. Sebelum tahun 2010, GIZ yang sebelumnya Bernama GTZ juga telah banyak mendukung Kemnaker," ujar Anwar Sanusi.
Dengan akan berakhirnya kegiatan TSR 2.0 dan ISED pada tahun 2024 ini, Anwar berharap BiBB terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi.
Sementara untuk pengembangan TVET di Indonesia, akan segera dimulai proyek GESIT (Green Jobs for Social Inclusion and Sustainable Transformation) yang fokus dalam pengembangan TVET di sektor ramah lingkungan.
"Kami juga mendapatkan informasi bahwa GIZ akan terus mendukung implementasi Perpres 68 tahun 2022 melalui kelanjutan dari proyek TSR 2.0," kata Anwar Sanusi.