Bertemu Dengan ILO, Menaker Bahas Realisasi Program Pekerjaan Layak Bagi Indonesia

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah
Sumber :
  • Kemnaker

VIVA – Dalam rangka bertukar pandangan dan informasi penting mengenai kerja sama dan kolaborasi antara International Labour Organization (ILO)  dan Pemerintah Indonesia di bidang ketenagakerjaan. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang diwakilkan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengadakan pertemuan bilateral dengan Director  International Labour Organization (ILO) for Indonesia and Timor Leste, Simrin Singh, di Kantor Kemnaker Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Kadin Tegaskan Kebijakan Pengupahan Harus Berorientasi pada Pertumbuhan Ekonomi
Menaker Yassierli Menghadap ke Presiden Prabowo, Bahas Kenaikan UMP 2025

Dalam pertemuan tersebut, Menaker Ida meminta ILO untuk melanjutkan pencapaian kerja layak di Indonesia serta menjadi penghubung terhadap hal-hal yang masih menjadi persoalan dalam merealisasikan dukungan terhadap program pekerjaan layak bagi Indonesia atau Decent Work Country Programme (DWCP) for Indonesia.

“Program pekerjaan layak merupakan sarana utama bagi ILO  untuk mempromosikan kerja layak sebagai komponen kunci dari strategi pembangunan nasional,” ucap Menaker Ida Fauziyah.

Andika Perkasa Tawarkan Solusi Permasalahan Pengangguran di Jateng

Selain membahas mengenai kerja layak sebagai strategi Pembangunan nasional, Menaker Ida menginginkan ILO untuk membantu koordinasi antar Kementerian Lembaga (K/L) serta pemangku kepentingan dalam menerapkan Konvensi ILO, khususnya yang berkaitan dengan Maritime Labour Convention.

“Kami membutuhkan peran ILO dalam memfasilitasi koordinasi para pemangku kepentingan untuk merespon harmonisasi regulasi dan implementasi kerja layak di sektor maritim,” ucap Menaker Ida.

Menaker Ida mengharapakan  ke depannya ILO dapat menjadi mitra potensial tripartit Indonesia dalam upaya meningkatkan tingkat pemahaman dan kepatuhan kelompok pengusaha dan kelompok pekerja, sehingga dapat meminimalisir kasus-kasus ketenagakerjaan yang mungkin saja timbul.

Ia juga mendesak ILO untuk merespon secara cepat semua isu-isu ketenagakerjaan yang sedang berkembang dan menjadi tren global.

“Semoga kita dapat bertukar informasi mengenai kerja sama antara ILO dan Indonesia di bidang ketenagakerjaan,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya