Bea Cukai Ajak Pelajar dan Mahasiswa di Jawa Timur Pahami Hal Ini
- Bea Cukai
VIVA – Jelaskan informasi tentang kepabeanan dan cukai, Bea Cukai kembali bertemu dengan kalangan pelajar dan mahasiswa di Jawa Timur. Pertemuan digelar dalam dua acara berbeda, masing-masing oleh Bea Cukai Madura bersama Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura dan Bea Cukai Tanjung Perak bersama SMK Islam Diponegoro, Brebes.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar menjelaskan bahwa edukasi terkait kepabeanan dan cukai menjadi bagian dari hal yang harus disampaikan kepada kalangan pelajar dan mahasiswa agar menjadi perhatian dan dapat menjadi agen dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.
Di Pamekasan, Bea Cukai Madura menghadiri kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura (UIM) pada Selasa, 9 Januari 2024. Bea Cukai Madura menyampaikan beberapa materi di antaranya: penindakan impor baju bekas, pendaftaran IMEI pada gawai berupa telepon genggam, dan penindakan rokok ilegal yang disertai dengan ciri-cirinya.
Selain itu juga disinggung tentang potensi ekstensifikasi barang kena cukai (BKC) dengan membandingkan jumlah barang kena cukai di Indonesia dengan BKC di negara-negara ASEAN dan membahas cukai pada plastik yang juga salah satu topik populer dewasa ini.
“Penting agar mahasiswa tidak asing dengan Bea Cukai, karena mahasiswa adalah bagian dari akademisi dan merupakan pemuda yang selanjutnya akan terjun ke lapangan menjadi bagian dari masyarakat,” tegas Encep.
Sementara di Surabaya, Bea Cukai Tanjung Perak memberikan edukasi dan informasi terkait ketentuan di bidang kepabeanan dalam kunjungan oleh SMK Islam Diponegoro, Losari, Brebes pada Selasa (09/01). Bea Cukai Tanjung Perak menegaskan terkait penipuan mengatasnamakan Bea Cukai agar menjadi perhatian dan dapat disebarluaskan kepada masyarakat.
Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum
Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.
