Sukses Jadi Market Maker Penjualan SBN, BRI Sabet 6 Penghargaan Dealer Utama dari Kemenkeu
- BRI
VIVA – Salah satu cara untuk mendukung transformasi ekonomi yang inklusif di Indonesia yakni dengan instrumen pembiayaan utang yaitu Surat Berharga Negara (SBN). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus konsisten menjadi penghubung program pemerintah tersebut untuk kemudian dapat dinikmati masyarakat.
Berkat peran aktif dalam menggerakan pasar dan menjadi market maker baik di pasar perdana maupun pasar sekunder dalam penjualan SBN, BRI kembali mempertahankan predikat sebagai Dealer Utama terbaik di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan mengantongi 6 penghargaan sekaligus pada acara Investor Meeting yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI 2023 di Jakarta (14/12). BRI masih menjadi yang terbaik sejak 2017 lalu atau selama 7 tahun berturut turut.
Adapun 6 penghargaan yang diraih BRI diantaranya:
- Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Terbaik tahun 2022
- Dealer Utama Surat Utang Negara (SUN) terbaik Tahun2022
- Dealer Utama Surat Utang Negara (SUN) terbaik Di Pasar Perdana Tahun 2022
- Dealer Utama Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Terbaik tahun 2022
- Dealer Utama Surat Utang Negara (SUN) terbaik Tahun 2023
- Dealer Utama Surat Utang Negara (SUN) terbaik Di Pasar Perdana Tahun 2023
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Suminto, kepada SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi. Royadi pun mengatakan bahwa hal ini menunjukkan konsistensi BRI yang terus berperan aktif dalam strategi pembiayaan APBN pemerintah yang adaptif melalui penjualan SBN.
“Penghargaan ini tak lepas dari dukungan nasabah yang mempercayakan transaksi SBN-nya kepada BRI. Dengan penghargaan ini, BRI berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan dan solusi perbankan terbaik sejalan dengan visi BRI untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025,” ucap Royadi.