Kemenag Gandeng Pengelola Zakat Kolaborasi Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat
- Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama
VIVA – Kementerian Agama (Kemenag) melaunching Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat di Ash-Shofwah Al-Hidayah Kranggan, Kec. Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghafur menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZIS NU PBNU yang telah berkomitmen untuk berkolaborasi dalam program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.
"Pasca Rakornas Zakat yang digelar pada bulan Februari 2023, sudah 51 pengelola zakat yang menyatakan komitmennya untuk mendukung program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat," ujarnya.
Waryono menjelaskan, pihaknya menawarkan tiga skema kepada BAZNAS dan Lembaga Ami Zakat (LAZ) untuk berkolaborasi pada Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat.
"Skema pertama, BAZNAS atau LAZ menjadi pendamping program pada KUA. Kedua, BAZNAS atau LAZ memberi bantuan pemberdayaan bagi mustahik program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat. Ketiga, BAZNAS atau LAZ bersama KUA mengusulkan program mandiri dan menginisiasi program bersama, KUA sebagai pusat layanan pemberdayaan ekonomi umat," ujarnya.
Waryono berharap, kolaborasi tersebut dapat melahirkan program-program lain berbasis zakat dalam memajukan ekonomi umat.
Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat sendiri tidak sekadar sebagai proyek satu kali. Waryono menegaskan, kehadiran LAZISNU dan program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat bukan akhir dari upaya pemberdayaan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan pengelola zakat.
"Kami melihat ini sebagai awal dari serangkaian inisiatif untuk terus berinovasi dan memberi dampak positif bagi kemaslahatan umat," tambahnya.
Waryono menjelaskan, memilih KUA sebagai struktur paling bawah adalah karena KUA memiliki akses langsung ke masyarakat grassroot. sehingga, pemberdayaan ekonomi umat melalui KUA diharapkan dapat memberi dampak yang nyata, khususnya bagi fakir dan miskin.
"Passion dalam bisnis adalah kunci kesuksesan. Karena itu, saya berpesan kepada para penerima manfaat untuk bersemangat dan bekerja keras untuk terus mengembangkan usahanya," tegas Waryono.
Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat adalah program Kementerian Agama yang mendukung Revitalisasi KUA di bidang zakat dan wakaf. Program ini berprinsip proaktif, edukatif, kolaboratif, empowering, serta akuntabel dalam dimensi multi program dan multistakeholder.
Sampai saat ini, sebanyak 51 KUA telah ditetapkan menjadi KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat, dan Kementerian Agama menargetkan 555 KUA Revitalisasi lainnya untuk dikolaborasikan dengan BAZNAS dan LAZ.
LAZIS NU PBNU sebagai LAZ Nasional terus berkomitmen mendorong inisiasi pemerintah untuk mengembangkan zakat, infak, dan sedekah produktif yang berkontribusi bagi pemberdayaan dan kemandirian ekonomi mustahik.
Melalui Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan jaringan KUA (Kantor Urusan Agama) yang memiliki akses layanan langsung kepada masyarakat grassroot, LAZISNU PBNU menggandeng partisipasi multipihak dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi dan penguatan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Diketahui, Kolaborasi Program Pemberdayaan Ekonomi Umat antara Kementerian Agama dengan LAZIS NU PBNU dilakukan di enam kabupaten di Jawa Tengah, dengan titik lokasi di 11 KUA yang terdiri dari KUA Karangkobar, KUA Rakit, KUA Temanggung, KUA Dayeuhluhur, KUA Sidareja, KUA Kroya, KUA Kesugihan, KUA Cilongok, KUA Ajibarang, Â KUA Kalikajar, dan KUA Mirit.
Dalam launching tersebut, 200 bantuan UMKM untuk perempuan dan 200 bantuan gerobak telah diberikan secara simbolis, ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh para penerima manfaat.