STQH 2023, Menyemai Generasi Hebat dan Qur'ani

Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Indonesia saat ini sedang berdiri di ambang pencapaian Indonesia Emas 2045. Dengan bonus demografi mencapai puncaknya, mendayagunakan potensi generasi muda menjadi suatu keharusan yang mendesak.

Kementerian Agama Raih Predikat 'Sangat Baik' dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024

Kementerian Agama, sebagai salah satu tonggak utama dalam pembangunan nasional, memegang peranan krusial dalam mendayagunakan generasi muda. Di antara peran sentralnya yakni melalui pendidikan agama dan layanan bimbingan serta pembinaan keagamaan.

Alquran (Foto ilustrasi)

Photo :
  • Pixabay
Kemenag Perketat Seleksi Guru Besar, Kini Wajib Uji Kompetensi

Salah satu langkah dalam upaya tersebut adalah melalui penyelenggaraan program Seleksi Tilawah Qur'an dan Musabaqah Hadits (STQH). Program ini bertujuan untuk memelihara, mengembangkan, meningkatkan pengetahuan, pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan ‘membumikan’ Al-Qur’an dan al-Hadits. Termasuk juga sebagai spirit pembangunan nasional berdasarkan pendekatan agama.

Pada penyelenggaraan STQH Nasional Tahun 2023 di Provinsi Jambi, Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama mengangkat tema besar tentang “Generasi Berkarakter Qur’ani dalam Mewujudkan Indonesia Hebat”. Tema ini akan digelorakan oleh sebanyak 736 peserta dari seluruh penjuru Indonesia. 

Dahnil Anzar Ingatkan Pesan Presiden Prabowo Jangan Main-main Dengan Pengelolaan Haji

Para peserta yang mayoritas masih kategori generasi muda yang produktif membawakan tidak hanya keterampilan membaca Al-Qur'an dan Hadits, melainkan juga mengalir makna dan nilai-nilai agung dari ayat-ayat Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Nabi ke dalam jiwa setiap siapa pun yang mendengarkannya.

Qur'ani nan Hebat

Ilustrasi Alquran.

Photo :
  • Freepik

Perhelatan STQH Nasional tahun 2023 tidak hanya berhenti sebagai suatu kompetisi semata. Ajang ini juga mengusung beberapa tujuan penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, khususnya dalam rangka menyemai generasi muda hebat yang berlandaskan pada nilai dan semangat suci dalam Al-Qu’ran. 

Pertama, ajang ini sebagai peta jalan yang membimbing langkah-langkah para peserta sebagai generasi muda dalam menghadapi labirin kehidupan. Dengan begitu, Al-Qur'an bukan sekadar tulisan di atas kertas, melainkan setiap kata dan setiap ajaran yang terkandung di dalamnya menjadi pendorong semangat dan nilai-nilai yang membangun pondasi yang kuat bagi generasi muda (اِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ اٰمَنُوۡا بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنٰهُمۡ هُدًى‌).

Kedua, STQH Nasional bukan hanya tentang keahlian teknis dalam membaca dan menghafalkan Al-Qur'an dan Hadits, melainkan juga tentang mendalaminya makna dan pesan-pesan mendalam yang terkandung di dalamnya (لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ).

Para peserta diajak untuk tidak hanya sekadar melafalkan, tetapi juga menggali kearifan dan hikmah yang tersembunyi di setiap ayat. Inilah tahap penting dalam membangun koneksi kecerdasan emosional dan spiritual yang mendalam antara generasi muda dan Al-Qur'an.

Ketiga, STQH menjadi panggung nasional untuk menanamkan karakter yang kokoh dan penuh ketakwaan bagi peserta yang merupakan bagi dari generasi muda. Mereka belajar bahwa Al-Qur'an bukan hanya sekadar teks, melainkan karakter yang teguh dan penuh ketakwaan yang ditanamkan dalam hati mereka (مِنۡ تَقۡوَى الۡقُلُوۡبِ). Mereka juga akan memimpin dengan bijak, memelihara keadilan, dan menjadi pilar-pilar kemajuan bagi bangsa dan agama. 

Keempat, STQH Nasional mengukuhkan posisi Al-Qur'an sebagai panduan hidup bagi generasi hebat Indonesia. Mereka tidak hanya menjadi pembaca mahir, tetapi juga manusia yang hidup dengan penuh penghayatan terhadap ajaran-ajaran suci. Mereka, dengan pengetahuan dan semangat baru yang mereka peroleh dari kompetisi ini, akan menjadi duta Al-Qur'an yang membawa terang dan kebijaksanaan ke setiap lapisan masyarakat (وَلۡتَكُنۡ مِّنۡكُمۡ اُمَّةٌ يَّدۡعُوۡنَ اِلَى الۡخَيۡرِ). 

Kelima, kompetisi STQH Nasional mendorong peserta untuk pengetahuan dan teknologi modern dalam menggali teks-teks Al-Qur'an (عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ). Mereka diajak juga untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dengan perkembangan teknologi, sehingga memungkinkan mereka menjadi agen perubahan yang cerdas dan berinovasi di berbagai bidang kehidupan.

Membawa Visi Besar

Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI

Photo :
  • Istimewa

Generasi hebat yang berakar pada ajaran Al-Qur'an membawa visi yang tajam, mengamalkan keadilan, kebenaran, dan kebijaksanaan dalam setiap langkahnya. Mereka tidak hanya terampil dalam membaca huruf-huruf suci, tetapi juga mampu memetik hikmah dan mempraktikkan nilai-nilai dalam keseharian. 

Dengan semangat dan dedikasi para peserta STQH Nasional Tahun 2023, Indonesia menatap masa depan gemilang melalui generasi mQur'ani yang dipersiapkan dengan cermat. Mereka bukan hanya ahli dalam membaca Al-Qur'an dan menghafal Hadits, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam akan makna dan nilai-nilai agung yang terkandung di dalamnya. 

Mereka adalah pilar-pilar utama kemajuan bangsa, membawa visi keadilan, kebenaran, dan kebijaksanaan dalam setiap langkah mereka. Dengan upaya bersama, Indonesia akan menjelma menjadi sentra utama pengkajian Al-Qur'an, membawa terang dan kearifan ke seluruh penjuru negeri. Inilah generasi Qur'ani dan hebat yang akan membawa kebaikan bagi bangsa dan negara, mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat menerima penghargaan.

Kemenag Kembali Raih Prestasi di Anugerah Keterbukaan Informasi Publik

Kemenag kembali menorehkan prestasi di bidang keterbukaan informasi. Komisi Informasi Pusat mendaulat Kemenag sebagai Kementerian yang Informatif dengan nilai 94,52.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024