Kemenag Perkenalkan Moderasi Beragama di Forum Internasional
- Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama
VIVA – Dirjen Bimas Islam, Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin memperkenalkan konsep Moderasi Beragama dalam forum tahunan International Partnership on Religion and Sustainable Development di Berlin, Jerman, Rabu (18/10/2023).
Dalam sesi Fostering Multiplex Collaboration and Inclusive Policies in a Multipolar World, Kamaruddin menyampaikan bahwa saat ini, Pemerintah Indonesia tengah memprioritaskan Moderasi Beragama dalam program nasional.
“Saya ingin mengemukakan bagaimana agama telah berkontribusi dalam membentuk lanskap sosial-politik Indonesia. Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah memprioritaskan Moderasi Beragama dalam program nasional. Moderasi beragama meliputi empat aspek, yaitu komitmen kebangsaan, sikap toleransi, penerimaan terhadap tradisi lokal, dan sikap anti kekerasan," ungkapnya.
Islam, imbuh Dirjen, juga berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan di Indonesia. Ia menjelaskan, Indonesia merupakan negara paling dermawan berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Charities Aid Foundation di Inggris pada 2021 lalu.
“Filantropi Islam telah memberi bantuan kepada sekitar 33 juta orang secara sosial dan finansial penerima manfaat per tahun. Bantuan amal ini berperan dalam mentransformasi penerima manfaat dari tidak mampu, menjadi mandiri secara finansial,” ucapnya.
Ketahanan keluarga juga tak luput dari pembahasan. Tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, pernikahan dini, dan stunting masih menjadi tantangan keluarga di Indonesia. Terkait itu, Dirjen menuturkan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN melakukan sejumlah upaya serius, seperti menggelar kegiatan bimbingan dan sosialisasi.
“Masyarakat dibekali pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang relevan tentang bagaimana membangun keluarga yang berkualitas dari segi sosial, kesehatan, dan agama,” tuturnya.
Selain itu, Kamaruddin juga menjelaskan peran tokoh, ormas, dan lembaga pendidikan agama dalam memberi edukasi bagi anak-anak di Indonesia. Terkait kesetaraan gender, Kamaruddin mengatakan, Indonesia telah memberi akses bagi perempuan dalam bidang pendidikan, politik, hingga lingkungan hidup.