Hasilkan Buah Berkualitas, Mas Dhito Beri Pendampingan Petani Mangga Podang
- Pemkab Kediri
VIVA – Sebagai salah satu komoditas unggul di Kabupaten Kediri, Bupati Hanindhito Himawan Pramana tidak tinggal diam melakukan pendampingan kepada petani mangga podang.
Mas Dhito, sapaan akrabnya mendorong supaya petani tetap dapat menjamin kualitas mangga podang. Salah satu yang ditekankan yakni meminta petani untuk tidak melakukan booster atau merangsang buah supaya cepat masak.
"Masyarakat pinginnya cepet panen makanya mereka boster. Kami akui sekarang ini kita pengawasan ketat terhadap petani mangga podang," katanya Sabtu (7/10/2023).
Imbauan untuk tidak melakukan booster pada buah mangga itu bahkan disampaikan Mas Dhito secara langsung kepada petani mangga podang saat melakukan kunjungan ke Pasar Buah Banyakan.
Dampak dari proses masak buah yang dipacu sebagaimana yang biasa dilakukan petani dengan menggunakan ethrel menjadikan buah tidak tahan lama atau cepat busuk.
Apalagi buah mangga podang dari petani ketika sudah masuk pasar, oleh pedagang dikirim ke luar kota seperti Surabaya, bahkan sampai Bali dan Kalimantan.
"Mangga podang ini dikirim sampai ke luar kota, jadi kualitasnya memang harus dijaga," ungkap Mas Dhito.
Selain larangan melakukan booster, Mas Dhito menginstruksikan dinas terkait di Pemkab Kediri untuk melakukan pendampingan kepada petani mangga podang ini.
Mangga podang di Kabupaten Kediri secara endemik tumbuh di daerah pegunungan atau Kediri wilayah barat Sungai Brantas. Pun begitu, perkembangannya banyak pula yang tumbuh di pekarangan rumah warga.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Pertabun) Kabupaten Kediri Anang Widodo menyebut, populasi mangga podang berada di Kecanatan Tarokan, Banyakan, Grogol, juga ada di Semen dan Mojo.
Pun demikian, untuk di Kecamatan Semen dan Mojo populasinya tak sebanyak di tiga kecamatan lain.
"Melalui pendampingan diharapkan dapat menaikkan kualitas dan nilai jual mangga podang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani," tuturnya.
Kegiatan pendampingan yang dilakukan Dinas Pertabun Kabupaten Kediri mulai dari pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti lalat buah.
Secara rinci, melalui Sub Koordinator Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura, Vinorita menyebut, pengendalian OPT dilakukan menggunakan teknologi ramah lingkungan.
"Salah satu yang kami lakukan menggunakan asap cair," terangnya.
Selain masalah hama, permasalahan yang dihadapi petani yakni ketika musim panen harga seringkali relatif turun. Dari persoalan itu, selama tiga tahun terakhir digencarkan upaya supaya mangga podang dapat panen diluar musim.
Pendampingan dilakukan dengan memberikan pengarahan bagi petani untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tanaman mangga.
"Mulai bulan Mei kemarin sudah ada panenan mangga sehingga petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik," bebernya.
Selain upaya itu, untuk mendapatkan harga tinggi dilakukan pula pengklasifikasikan buah premium. Untuk mendapatkan buah kualitas premium itu, mangga podang sama sekali tidak boleh dibooster sebagaimana ditekankan Mas Dhito.
Hasil identifikasi yang dilakukan, dari penyebaran populasi terbanyak mangga podang baik di Kecamatan Banyakan, Grogol maupun Tarokan buah yang dihasilkan berbeda.
"Kita amati mulai dari agroklimatologi dan karakteristik buah kita mengerucut buah premium itu dihasilkan dari Desa Bulusari, Kecakatan Tarokan," urainya.
Disampaikan bahwa karakteristik buah dari Desa Bulusari berukuran lebih besar dan lebih tahan lama. Dari identifikasi itu, mangga Podang yang berasal dari Kecamatan Tarokan diklasifikasikan masuk kelas premium.
Pendampingan kepada petani mangga podang menurut Vinorita, Â Dinas Pertabun tetap bersinergi dengan OPD lain seperti Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) untuk pengolahan mangga podang.
"Jadi antar instansi kita saling berkolaborasi dan bersinergi," pungkasnya.