Memasuki Hari Keenam Penayangan, "Susuk: Kutukan Kecantikan" Mendapatkan 300 Ribu Lebih Penonton
- Visinema
VIVA – Film horor terbaru persembahan Visinema Pictures bekerjasama dengan Legacy Pictures dan Visionari Capital Film Fund, dan diproduksi oleh rumah produksi GoodWork, “Susuk: Kutukan Kecantikan” mendapat sambutan meriah oleh penonton Indonesia. Memasuki hari keenam penayangan, “Susuk: Kutukan Kecantikan” mendapatkan 300 ribu lebih penonton dan masih kuat untuk bertambah.
Para pemeran utama film “Susuk: Kutukan Kecantikan” selama akhir pekan kemarin menyambangi berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat dan mendapatkan antusias gila dari warga yang kota-kotanya didatangi. 7 kota yang disambangi adalah Tegal, Pekalongan, Purwokerto, Kroya, Cilacap, Tasik, dan Garut.
Media film Cine Crib mengatakan, “Akhirnya nambah lagi Horor Indonesia bagus tahun ini.” Sedangkan Cineverse memuji, “Pertarungan Khodam yang gila. Sentuhan aksi yang epik dan memukau.”
Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” banyak dipuji karena memadukan body horror dengan adegan action. Sesuatu yang segar untuk genre horor di Indonesia. “Bukan tipe horor yg mengandalkan Jumpscare, tapi lebih ke penceritaan yg mendetail. Para pemain berakting pas sesuai porsinya. Ditunjang dgn para figuran yg "enggak asal ada". Setting tempat juga sesuai,” ujar akun Twitter slvrsulfadiazin.
Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” disutradarai oleh sutradara perempuan yang berpengalaman dalam film horor, Ginanti Rona. Ridla An-Nuur dan Novi Hanabi duduk di kursi Produser sedang ide cerita dan skenario ditulis oleh Husein M. Atmodjo.
Film “Susuk: Kutukan Kecantikan” dibintangi oleh aktris pendatang berbakat Hana Malasan (Sebelumnya membintangi “22 Menit”, “Ben & Jody”). Ia beradu peran dengan Ersya Aurelia (“Killers”, ”Enam Batang”) & Jourdy Pranata (“Kukira Kau Rumah”, ”Pengabdi Setan 2”). Selain ketiganya, sederet pemeran berbakat lain mengisi cast film “Susuk: Kutukan Kecantikan”, seperti Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan, dan M.N Qomaruddin.
Film “Susuk : Kutukan Kecantikan” mengangkat cerita tentang LARAS (Hana Malasan). Dia ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungan dengan adiknya, AYU (Ersya Aurelia). Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut. Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat.
Ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras. Dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orang tua mereka meninggal, Ustad Rahmat (M.N. Qomaruddin), pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, hingga meminta bantuan dari Prasetyo (Muhammad Khan), seorang dukun. Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa—tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan Warga Desa.
Film “Susuk : Kutukan Kecantikan” tayang mulai 31 Agustus di bioskop seluruh Indonesia. Nantikan kabar terbaru mengenai film “Susuk: Kutukan Kecantikan” melalui sosial media resmi Instagram di @filmsusuk_
TENTANG VISINEMA
Visinema Pictures didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008. Beberapa film layar lebar Visinema adalah Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, Love for Sale, Keluarga Cemara, Terlalu Tampan, Generasi 90an: Melankolia, Pulau Plastik, Tarian Lengger Maut, NUSSA, Ben & Jody hingga film-film terbaru mereka; Mencuri Raden Saleh dan Keluarga Cemara 2.
Film Keluarga Cemara merupakan film keluarga Indonesia pertama yang berhasil meraih 1.7 juta penonton di awal tahun 2019. Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi film pembuka awal tahun 2020 yang berhasil meraih 2.2 juta penonton. Sedangkan NUSSA, menjadi film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak di masa pandemi 2021 dengan total lebih dari 440.000 penonton. NUSSA juga meraih Piala Citra 2021 sebagai Film Animasi Panjang Terbaik.
Film-film produksi Visinema Pictures mempunyai visi progresif untuk menambah perspektif dalam melihat berbagai sisi kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema berlandaskan pada keintiman pengalaman menonton setiap orang dan menjadikan sinema sebagai representasi seni dan kekayaan intelektual Indonesia.
TENTANG GOODWORK
Goodwork merupakan perusahaan distribusi dan pemasaran yang berbasis di Jakarta, yang didirikan pada tahun 2017 oleh Ridla An Nuur dan Novi Hanabi. Fokus utama GoodWork adalah mendistribusikan dan mempromosikan semua jenis konten kreatif, seperti film, musik, buku, serial TV, dan event. Kami juga mengerjakan jasa produksi untuk perusahaan-perusahaan luar negeri yang berencana memproduksi film di Indonesia.