Menko Airlangga: Industri Otomotif Jadi Backbone Pertumbuhan Perekonomian Nasional
- Kemenko Perekonomian
VIVA – Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal dua tahun 2023 yang mencapai 5,17% (yoy), membuat catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh kuartal berturut-turut berada di atas 5% (yoy). Berdasarkan data Bank Dunia yang diperbarui pada Juli 2023, Indonesia juga kembali masuk dalam upper middle income country. Indeks PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2023 juga melanjutkan tren ekspansif selama 23 bulan berturut- turut, yakni pada level 53,3, yang mana capaian ini menunjukkan tingginya optimisme para pelaku industri manufaktur di Indonesia di tengah ketidakstabilan kondisi global dan melemahnya pasar dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perekonomian Indonesia berhasil tumbuh di luar ekspektasi, baik ekspektasi berbagai analis maupun lembaga. Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan The 30th Gaikindo Indonesia International Auto Show di Tangerang, Banten, Kamis (10/08).
“Kita punya kemampuan untuk resiliensi yang kuat,” tegas Menko Airlangga.
Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan bahwa GNI per capita Indonesia berada pada USD
$4.580, dan diharapkan nanti di akhir tahun 2024 mencapai USD $5.500.
“Oleh karena itu, hari ini Sekjen OECD datang ke Jakarta, dan minat Indonesia menjadi anggota OECD sangat direspon positif, dan Indonesia merupakan negara Asia Tenggara yang sudah menyatakan minat masuk OECD,” kata Menko Airlangga.
Pertumbuhan ekonomi yang ekspansif pada kuartal II-2023 tersebut salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mampu tumbuh sebesar 4,88% (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25% terhadap PDB. Sementara itu, Industri Alat Angkutan merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut sejak Q2-2021 sampai dengan Q2-2023. Pada kuartal kedua tahun 2023 pertumbuhan industri alat angkutan tumbuh sebesar 9,66% dengan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 1,42%.
“Backbonenya adalah industri otomotif,” ungkap Menko Airlangga.
Lebih lanjut Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa berdasarkan laporan terakhir dari IMD (Institute for Management Development), daya saing Indonesia melompat 10 tingkat dari 44 menjadi 34 dengan dengan economic performance yang menjadi kuncinya.
“Ini juga akibat dari Undang-Undang Cipta Kerja, reform di perburuhan kita nomor satu,” kata Menko Airlangga.
Menutup sambutannya, Menko Airlangga mengatakan bahwa Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekspor dan juga mendorong penurunan karbon di Indonesia dengan penggunaan kendaraan listrik. Dalam sesi doorstop, Menko Airlangga juga menjelaskan kepada media terkait electric vehicle yang banyak terdapat dalam GIIAS tahun ini. Menko Airlangga juga berharap, hasil dari GIIAS tahun ini dapat meningkat dari tahun sebelumnya.
“Tadi (dalam pameran) banyak electric vehicle (EV), ada juga satu produk kombinasi antara batik dan mobil EV yang motifnya kawung yang merupakan kolaborasi dari teknologi dan desain,” pungkas Menko Airlangga.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga meninjau seluruh booth yang ada dalam pameran. Menko Airlangga juga secara simbolis menyematkan sertifikasi TKDN pada salah satu produk asli buatan Indonesia yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Perindustrian, Sekeretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Umum Gaikindo, dan undangan lainnya.