Kerja Sama Ekonomi ASEAN Diperkuat untuk Pertumbuhan, Stabilitas, dan Kemakmuran

Komisi Ekonomi AIPA
Sumber :
  • DPR RI

VIVA – Komisi Ekonomi Parlemen Anggota AIPA akan mengadakan sidang untuk membahas tantangan ekonomi di kawasan ASEAN dan upaya yang diperlukan untuk memperkuat stabilitas dan kemakmuran ekonomi di tengah-tengah perkembangan global. Sidang Komisi yang merupakan bagian penting dari Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta Agustus ini akan membahas isu-isu krusial seperti inflasi, resesi, dan perlambatan ekonomi global, serta peluang yang terbuka untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Komisi Ekonomi AIPA menyadari pentingnya peran ASEAN dalam mendorong kerja sama ekonomi di tengah persaingan antara negara-negara adidaya. Dalam konteks ini, Parlemen Anggota AIPA berkomitmen untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam memperkuat dan memanfaatkan kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Mereka akan bekerja sama dengan mitra eksternal untuk mengatasi persaingan yang ketat dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan ASEAN.

Sejalan dengan hal tersebut, sidang komisi juga akan memberikan perhatian khusus pada sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. AIPA berkomitmen untuk mendukung sektor kreatif dan membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengatasi tantangan finansial yang dihadapi selama fase pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19. Dalam rangka itu, langkah-langkah konkret akan diambil untuk memastikan UMKM di sektor ekonomi kreatif dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Dalam konteks ancaman inflasi, resesi, dan perlambatan ekonomi dunia, komisi juga membahas strategi untuk memastikan pertumbuhan sektor pariwisata di ASEAN tetap berkelanjutan. Dalam upaya meningkatkan pariwisata, langkah-langkah konkret akan diambil untuk memperkuat sektor ini, termasuk peningkatan jumlah kunjungan wisatawan internasional. Dalam hal ini, AIPA akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mempromosikan ASEAN sebagai destinasi pariwisata yang menarik dan berkelanjutan.

Komisi Ekonomi AIPA juga membahas pemanfaatan potensi ekonomi dari teknologi baru dan canggih. Langkah-langkah akan diambil untuk memaksimalkan manfaat teknologi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja, sambil meminimalkan risiko dan tantangan yang mungkin muncul, terutama dampaknya terhadap tenaga kerja di kawasan ASEAN.

Masa Reses DPR, Once Mekel Datangi Dapil Serap Aspirasi Soal KJP hingga Kartu Lansia

Pentingnya penerapan ekonomi hijau juga menjadi fokus dalam sidang ini. Parlemen anggota AIPA telah berupaya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau di negara masing-masing. Namun, tantangan masih ada dan kerja sama lebih lanjut diperlukan untuk memastikan implementasi yang lebih efektif. AIPA akan melanjutkan upaya kolektif untuk meningkatkan implementasi ekonomi hijau di ASEAN, dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan tetap menjaga lingkungan.

Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, Komisi Ekonomi AIPA akan membahas resolusi sebagai langkah konkret. Resolusi-resolusi ini akan menjadi panduan bagi negara anggota AIPA dalam memperkuat kerja sama ekonomi di ASEAN dan mengatasi tantangan ekonomi yang ada. Resolusi yang akan dibahas di antaranya:
- DRAFT RESOLUTION ON ACCELERATING GREEN TRANSITION FOR ECONOMIC GROWTH - Usulan Indonesia
- DRAFT RESOLUTION ON ADDRESSING THE EMPLOYMENT CHALLENGES FACED BY DISPLACED AND UNDEREMPLOYED YOUTH FOR A SECURE AND PROSPEROUS ASEAN – Usulan Malaysia

Komitmen AIPA untuk memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan ASEAN terus diperkuat. Kerja sama diharapkan akan menegaskan posisi ASEAN dalam menghadapi tantangan ekonomi regional dan global dengan semangat regionalisme dan multilateralisme.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi hingga Inflasi Dipastikan Terjaga PPN Jadi 12 Persen, Sistem Perpajakan Makin Kuat

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang berlaku mulai 1 Januari 2025 mendapat sorotan dari masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024