Optimis Hadapi Krisis Energi, Gubernur Isran: Sumber Energi Indonesia Berlimpah
- VIVA/Rosikin
VIVA – Kalau saat ini dunia sedang disibukkan isu krisis energi global yang akan menimpa berbagai negara, pasca wabah pandemi Covid-19. Maka, Indonesia tidak boleh pesimis dan ikut terbawa arus kekhawatiran, bahkan ketakutan yang berlebihan.
"Sebaliknya, kita harus optimis dan tidak perlu takut terkena krisis energi," kata Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor saat Kongres Perhiptani di Padang, Sumatera Barat, pekan lalu.
Menurut orang nomor satu Benua Etam ini, mestinya Indonesia tidak takut kekurangan energi, sebab memiliki sumber daya energi baru terbarukan yang besar, seperti solar cell atau energi matahari.
Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya air atau hidro power yang banyak dan besar, juga gelombang air, arus air serta tekanan/arus angin.
"Batu bara kita masih banyak, juga cadangan minyak dan gas bumi," tegasnya.
Bahkan diakuinya, paling besar sumber energi Indonesia saat ini dan belum dikelola secara optimal adalah energi panas bumi atau energi geotermal.
Dimana, sebutnya, sekitar 70 persen geotermal di dunia ini ada di Indonesia, khususnya di kawasan Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
"Itu adalah cadangan energi kita yang terbanyak di dunia. Mestinya kita tidak perlu takut krisis energi," ujarnya.
Pemerintah Indonesia lanjutnya, mencanangkan bauran energi baru terbarukan mencapai 23 persen pada 2025 dan naik lagi 31 persen pada 2050.
Sebaliknya, bauran energi dari minyak bumi pada 2050 diturunkan separuhnya dari saat ini 40 persen.
"Ini artinya cadangan migas kita tetap bertahan, dan energi terbarukan lebih berperan serta optimal," jelasnya.
Karenanya, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) berharap Pemerintah secara konsisten melaksanakan target-target pengembangan energi baru terbarukan.
"Inilah maksud saya, Indonesia mestinya tidak takut krisis energi global," pungkasnya.