Dukungan Kemenparekraf di BBTF 2023, Indonesia Jadi Tujuan Wisata Kelas Dunia yang Berkelanjutan
- Kemenparekraf
VIVA – Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023, pameran pariwisata tahunan bisnis ke bisnis (B2B), kembali hadir dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf).
Event yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Bali ini akan diadakan pada 14-17 Juni 2023 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali.
Dengan melibatkan 250 seller dan 350 buyer dari 50 negara, BBTF 2023 bertujuan menghasilkan transaksi bisnis senilai Rp 6,770 triliun.
Dalam tema "Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism," BBTF 2023 memperkenalkan konsep pariwisata berkelanjutan dan pengembangan wisata kesehatan yang mencakup wellness dan medical tourism sebagai tanggapan terhadap permintaan pasar.
Melalui kegiatan B2B Travex, Media Talkshow, Seller Meet Buyer, Welcome Dinner, dan Post Tour, acara ini berusaha membangun hubungan antara penjual dan pembeli dalam industri pariwisata.
Selain itu, BBTF 2023 juga akan menampilkan destinasi wisata dari 11 provinsi di Indonesia, termasuk Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
Tujuan dari promosi ini adalah untuk mengenalkan dan memperkenalkan keindahan destinasi pariwisata Indonesia kepada peserta acara.
Salah satu bentuk dukungan dari Kemenparekraf adalah hadirnya Pavilion Bali yang akan menampilkan 12 pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel & resort, operator tur, atraksi wisata, dan 4 desa wisata di Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Mereka akan menawarkan beragam produk wisata berkualitas tinggi dan berkelanjutan kepada para pengunjung.
Pentingnya dukungan dari Kemenparekraf terlihat dari respons positif yang diterima oleh BBTF 2023 dari para buyer di berbagai belahan dunia, termasuk Eropa, Timur Tengah, negara-negara ASEAN, Australia, Amerika, dan Asia secara keseluruhan.
Dengan demikian, BBTF yang digagas oleh ASITA Bali dan didukung sepenuhnya oleh Kemenparekraf semakin kuat dalam menyelenggarakan acara perdagangan pariwisata yang berkelas internasional di Indonesia.
Lebih penting lagi, acara ini akan membantu menghemat devisa negara dengan menarik minat pembeli untuk datang ke Indonesia.
"Ibu kota kita akan memiliki acara trade show berstandar internasional yang diadakan oleh anak bangsa. Ini bukan hanya tentang menjual produk pariwisata ke luar negeri, tapi juga membawa pembeli dari berbagai negara ke Indonesia," ungkap I Putu Winastra, Ketua Komite BBTF 2023 sekaligus Ketua DPD ASITA Bali.
Dengan adanya dukungan Kemenparekraf, BBTF 2023 semakin menarik perhatian sebagai acara pariwisata yang tidak hanya mengedepankan keuntungan bisnis, tetapi juga mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan.
Konsep pariwisata berkelanjutan menekankan pentingnya melestarikan lingkungan, budaya lokal, dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk menjadi tujuan wisata kelas dunia yang tidak hanya menarik tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Melalui BBTF 2023, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkenalkan kekayaan alam, keindahan budaya, dan keramahan masyarakatnya kepada dunia.
Destinasi wisata dari berbagai provinsi di Indonesia akan dipromosikan dengan cara yang menarik dan inovatif, memberikan gambaran yang komprehensif tentang apa yang dapat ditawarkan oleh negara ini kepada para wisatawan.
Selain itu, BBTF 2023 juga akan memperkenalkan konsep wisata kesehatan, seperti wellness dan medical tourism, yang semakin populer di kalangan wisatawan.
Dalam era yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan keseimbangan hidup, Indonesia dapat menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga menyehatkan bagi para pengunjungnya.
Dukungan dari Kemenparekraf tidak hanya terbatas pada kehadiran Pavilion Bali, tetapi juga melibatkan berbagai pihak dalam industri pariwisata di Indonesia.
Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat, dan melindungi kekayaan alam serta warisan budaya Indonesia.
Dengan adanya BBTF 2023 dan dukungan dari Kemenparekraf, Indonesia semakin menjadi tujuan wisata kelas dunia yang berkelanjutan.
Melalui konsep pariwisata yang bertanggung jawab, Indonesia tidak hanya menawarkan destinasi yang indah, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budaya, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Dengan demikian, BBTF 2023 menjadi kesempatan yang penting untuk mempromosikan pesona Indonesia kepada dunia dan menjadikan negara ini sebagai destinasi wisata yang tak terlupakan.