Atasi Stunting, Gus Imin: Pemerintah Butuh Partisipasi Masyarakat

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin)
Sumber :
  • DPR RI

VIVA – Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama mencegah stunting yang hingga kini masih terjadi di sejumlah wilayah.

Komjen Setyo Budiyanto Terpilih jadi Ketua KPK, Yudi Purnomo: Ada Tugas Berat Memulihkan Kepercayaan Publik

Hal itu ia utarakan usai menghadiri pertemuan dengan salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat se Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Minggu (11/6/2023).

Menurut Gus Imin, stunting adalah problematika yang tidak kunjung selesai karena akan menjadi mata rantai pola konsumsi dan gizi.

DPR Telah Pilih Lima Dewas KPK Periode 2024-2029, Tumpak Hatorangan: Mudah-mudahan Lebih Baik

"Salah satu ancaman stunting baru kita adalah anak-anak yang sulit makan kemudian dipaksakan makan ala kadarnya karena banyak orang tua memberikan konsumsi makanan di bawah standar gizi yang dibutuhkan. Itu ancaman stunting yang serius," kata Gus Imin.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengakui jika stunting adalah ancan serius dan memerlukan penangan yang serius pula. Ia bahkan pernah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo terkait masalah stunting. 

Profil 5 Dewas KPK Periode 2024-2029, Ada Eks Jenderal Polisi hingga Mertua Komika Kiky Saputri

"Saya pernah diskusi bersama Presiden dan kita memiliki kesimpulan yang sama bahwa pemerintah tidak mungkin jalan sendiri. Pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat, ibu-ibu muda tentu saja tidak juga bisa berjalan sendiri-sendiri, organisasi kemasyarakatan, pimpinan-pimpinan perempuan dan Fatayat NU bisa mengambil peran itu," tuturnya.

"Tapi tentu Fatayat NU tak bisa optimal tanpa dibantu pemerintah. Pemerintah harus memberikan dorongan agar semua pihak terlibat menangani stunting di kekinian maupun yang terus berproses," sambung Gus Imin.

Di sisi lain, Gus Imin menekankan pentingnya penanganan stunting tidak berfokus hanya di wilayah pedesaan, melainkan di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya stunting ternyata juga menimpa anak-anak yang hidup di perkotaan.

"Stunting tidak hanya di desa, di kampung-kampung, di daerah yang jauh, tapi juga ada di kota-kota karena sudah menyangkut kemampuan mengkonsumsi makanan bergizi," tukas Gus Imin.

makanan kaya protein

Duh, Konsumsi Protein Masyarakat Indonesia Jauh di Bawah Negara ASEAN

Salah satu sumber protein nabati terbaik adalah kacang kedelai. Kedelai mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024