Demi Tingkatkan Kualitas Produksi Kopi Organik, Kementan Gelar Pelatihan

Kementan gelar pelatihan produksi kopi organik
Sumber :
  • Ditjen Perkebunan Kementan

VIVA – Kopi organik Indonesia semakin dilirik pasar global. Rasa kopi organik memiliki cita rasa yang lebih murni dan alami. Tak hanya itu, produk kopi organik pun lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan berbagai senyawa kimia berbahaya.

48 Tahun Taiwan Technical Mission di Indonesia, TETO Dorong Peningkatan Kerja Sama Sektor Pertanian

“OPT yang menyerang tanaman kopi merupakan faktor pembatas produksi yang sangat penting sehingga perlu mendapatkan perhatian dan pengelolaan yang serius melalui penerapan taktik dan strategi yang tepat".

"Demi menjaga kualitas kopi organik, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan khususnya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas kopi organik, salah satunya dengan melakukan pembinaan, bimbingan, dan pendampingan kepada pekebun dalam menerapkan teknologi perlindungan perkebunan, pengamatan dan pengendalian OPT", ujar Parlin Robert Sitanggang, selaku Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan.

Ketua OJK Minta Penghapusan Utang Macet Petani hingga Nelayan Segera Dijalankan

Ia menjelaskan, sebagai salah satu upaya pengembangan kawasan organik kopi khususnya di Prov. Sumatera Utara telah dilakukan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan pembuatan indukan MOL dari perakaran tanaman bambu.

Pelatihan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Kegiatan Pengembangan Kawasan Desa Organik BBPPTP Medan, mendapatkan apresiasi dan respon yang positif dari 12 orang petani kopi yang merupakan anggota Kelompok Tani Setia Tani dan 8 orang petugas Dinas Pertanian Kab. Tapanuli Selatan di Desa Pahae Aek Sagala Kec. Sipirok Kab. Tapanuli Selatan. Peserta pelatihan terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan dan berharap hasil pelatihan dapat mereka manfaatkan untuk mengembangkan kopi organik di desa mereka.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Lebih lanjut Parlin mengatakan, upaya lain seperti pendampingan Good Agricultural Practices (GAP) Kopi di lapangan maupun pendampingan administratif tetap dilaksanakan oleh BBPPTP Medan sebagai instansi yang didaulat membina petani organik di wilayah binaannya.

“Semoga semakin banyak lagi petani dan desa yang mengusahakan kebun kopi mereka menjadi kopi organik sehingga pertanian organik kopi di Prov. Sumatera Utara dapat meningkat dari segi jumlah petani, produksi maupun kualitas produksi,” harap Parlin.

Ilustrasi utang.

Kawal Implementasi Kebijakan Hapus Utang UMKM, Menteri Maman: Mereka Punya Nyawa Lagi

Kebijakan ini dinilai menjadi napas baru bagi pengusaha UMKM yang sebelumnya masuk daftar hitam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024