Tak Main-main, Ini Tanggung Jawab Human Capital Management

Ilustrasi pekerjaan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur paling penting dalam aktivitas operasional suatu perusahaan. Tanpa adanya manusia, banyak kegiatan perusahaan yang akan terhambat. Maka dari itu perlu adanya Human capital (HC) dalam pengelolaan SDA demi menjaga stabilitas dan kesuksesan perusahaan.

COP29, BNI Ungkap Peran Strategis Perbankan Akselerasi Transisi Hijau di Indonesia

Secara garis besar, Human capital (HC) dan Human Resources (HR) memiliki peran yang sama dalam perusahaan, yakni mengelola sumber daya manusia. Meski keduanya memiliki tanggung jawab yang hampir sama, namun terdapat perbedaan. Dalam Human Capital, karyawan bukan hanya sekadar bagian aset penting perusahaan dalam jangka pendek, namun lebih dari itu. Pada Human Capital, karyawan dianggap sebagai aset investasi bagi masa depan perusahaan.

Secara lebih detail, Cambridge Dictionary menjelaskan bahwa HR memandang sumber daya manusia sebagai aset berguna bagi perusahaan maupun organisasi. Di sisi lain, Human Capital memandang sumber daya manusia sebagai suatu modal yang dapat diinvestasikan oleh perusahaan demi mencapai keuntungan. Mengingat HC melihat karyawan sebagai “ modal investasi”, maka segala anggaran perusahaan seperti membayar gaji karyawan dan memberikan fasilitas optimal diharapkan mendatangkan pengembalian dan keuntungan atau return of investment (ROI).

Curhat Advokat Zuhesti Prihadini Terjerat Pidana Padahal Jalankan Tugas dari Atasan

Layaknya investasi pada umumnya, untuk mengoptimalkan modal yang dimiliki dan mendapatkan return maka perlu adanya program dan strategi. Dalam hal ini, HC perlu membuat program dan strategi untuk terus dapat menambah nilai yang dimiliki oleh karyawannya. Di sinilah pentingnya pengelolaan Human Capital atau kerap disebut Human Capital Management

Mengenal Lebih Dekat Human Capital Management

Dua Teknologi Ini Dorong Inovasi hingga Efisiensi Bisnis

Secara garis besar, Human Capital Management merupakan serangkaian langkah pengelolaan SDM nan komprehensif, mulai dari merekrut, mengembangkan, hingga mengoptimalkan kinerja karyawan. Namun tak sekadar itu saja, HCM turut memandang karyawan sebagai pendukung penting nilai bisnis dan investasi perusahaan, bukan sekadar sumber daya. Sebagai investasi, nilai ekonomis karyawan pun diukur dari tingginya pengetahuan dan keahlian yang dimiliki. Makin tinggi value karyawan, tentunya akan makin menguntungkan bisnis perusahaan. 

Oleh karena itu dalam HCM, perusahaan akan berusaha membuat karyawan memiliki value yang tinggi salah satunya melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan karier. Tujuannya, agar “modal” yang ditanam dalam “investasi” menghasilkan lebih banyak keuntungan. 

Terdapat sejumlah keuntungan dalam penerapan HCM ini, salah satunya peningkatan kepuasan karyawan. Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), 42 persen dari 600 karyawan menganggap perusahaan yang peduli dengan pengembangan karier dan mengadakan sejumlah pelatihan untuk mengembangkan keahlian dapat meningkatkan kepuasan kerja. Hasilnya, kepuasan karyawan pun tercermin dari hasil kerja yang memuaskan dan optimal. 

Selain kepuasan karyawan meningkat, tingkat ROI perusahaan pun bisa melaju tinggi. Pasalnya, gaji, tunjangan, dan benefit lainnya yang didapatkan oleh pekerja secara tidak langsung merupakan bentuk investasi pada SDM. ketika perusahaan berinvestasi pada SDM, karyawan akan makin bahagia, produktif, mampu memberikan inovasi baru. Pada akhirnya, performa perusahaan meningkat.

Untuk meningkatkan daya saing perusahaan secara menyeluruh, tanggung jawab Human Capital Management tak hanya sekadar mengadakan beragam program pelatihan, terdapat sejumlah tanggung jawab lainnya. Untuk lebih detailnya, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Tanggung Jawab Human Capital Management

Rekrutmen
Penerapan Human Capital (HC) dimulai sejak proses rekrutmen calon karyawan. Pasalnya, rekrutmen merupakan proses fundamental yang sangat penting guna membawa perusahaan mencapai tujuannya. Dalam proses rekrutmen, HC bukan hanya mencari kandidat terbaik yang bisa meningkatkan produktivitas bisnis perusahaan, namun juga bertahan lama di perusahaan dan tak mudah tergantikan oleh orang lain. 

Mengingat pentingnya proses rekrutmen, maka perlu dilakukan proses pengujian dan penyaringan secara ketat, menggunakan alat dan metode yang tepat agar dapat mengestimasi kualitas calon karyawan. Misalnya saja mengutamakan kandidat yang sesuai kualifikasi akademik serta karakter profesional. 

Proses penerimaan karyawan juga perlu diciptakan dengan sistem bertahap guna memastikan para kandidat telah lulus uji dan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Lebih lanjut lagi, proses rekrutmen dilakukan mulai dari membuat lowongan pekerjaan, menyortir calon karyawan, melakukan proses wawancara, hingga ke proses penandatanganan kontrak kerja.

Orientasi atau Onboarding Karyawan
Selain rekrutmen, tim Human Capital Management juga perlu mempersiapkan karyawan baru dengan melakukan serangkaian orientasi atau kerap disebut onboarding. Fungsi utama dari onboarding ialah sebagai proses penyesuaian diri karyawan baru untuk memahami posisi dan pekerjaannya.

Saat onboarding, tim Human Capital Management perlu menyampaikan beberapa informasi penting kepada karyawan baru, seperti job description, anggota-anggota timnya, dan tools untuk membuat pekerjaan menjadi lebih efektif.

Menentukan Scope of Work
Setiap karyawan tentunya memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu, tim Human Capital Management perlu mempertegas job description dari setiap karyawan. Pasalnya, jika melakukan suatu pekerjaan di luar job description, karyawan justru bisa menjadi kurang produktif.

Manajemen Beban Kerja Karyawan
Ketika perusahaan sedang memiliki banyak project atau aktivitas bisnis nan padat, pekerjaan pun akan menjadi lebih banyak. Nah, Human Capital perlu menentukan strategi apa yang harus dilakukan, seperti merekrut karyawan baru atau menambah beban kerja karyawan yang ada dengan menerapkan sistem lembur atau overtime.

Keduanya tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya saja, jika tim Human Capital memilih memberdayakan karyawan yang ada, maka HC perlu memastikan bahwa kepuasan karyawan tetap terjaga, yakni dengan pengadaan uang lembur maupun fasilitas lainnya.

Evaluasi Kinerja Karyawan
Agar karyawan makin produktif dan efisien dalam bekerja, maka HCM perlu membuat sistem yang tepat sehingga kinerja karyawan pun bisa terukur. Penilaian kinerja karyawan turut pula membantu perusahaan dalam mengidentifikasi keperluan pelatihan dan pengembangan karyawan.

Untuk mengoptimalkan peran Human Capital dan mempertahankan talenta terbaik tentunya perlu strategi yang mendalam. Tak perlu bingung jika ingin mempelajarinya dari mana dahulu, karena kamu bisa mengikuti kelas Kuncie Executive: Human Capital Management. Kuncie Executive Human Capital menawarkan kurikulum komprehensif yang dikurasi oleh UGM berdasarkan tren terkini dalam Human Capital, termasuk human resource dan strategi kepemimpinan.

Metode pembelajaran pun beragam, mulai dari Self Guided Learning, Live Class & Group Discussion, Case Study, dan Action Learning Project. Selain itu, kamu akan dibimbing oleh pengajar profesional dan pakar di bidang Human Capital. Begitu banyak keuntungannya, bukan? Yuk segera daftar sebelum 2 Juni 2023!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya