Merayakan Hari Kekayaan Intelektual Dunia untuk Perempuan Indonesia yang Kreatif dan Inovatif

Dirjen KI Kemenkumham, Min Usihen
Sumber :
  • Kemenkumham

VIVA – Perempuan telah membentuk perekonomian dunia dengan kreativitas dan kecerdasan mereka dari generasi ke generasi. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Min Usihen, mengatakan merujuk pada data BPS (Badan Pusat Statistik), di mana pada tahun 2021 terdapat 64,5 persen total UMKM yang dikelola perempuan dalam skala usaha mikro.

Perubahan Iklim Melemahkan Ekonomi dan Keamanan Perempuan, Menurut Komnas

“Kendati demikian, masih banyak peran perempuan yang bisa ditingkatkan pada bidang lain untuk perekonomian Indonesia yang lebih baik. Angka yang saya sebutkan tadi telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas yang sama dengan laki-laki dalam membuat suatu karya dari kecerdasan dan kemandiriannya,” ujar Min Usihen 26 April 2023 di Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Menteri PPPA: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak

Untuk itu, tahun ini Indonesia memilih tema ‘Perempuan Indonesia Kreatif dan Inovatif : Ekonomi Tangguh’ untuk perayaan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia (Hari KI Sedunia). Tema ini juga sejalan dengan yang diusung World Intellectual Property Organization (WIPO) pada perayaan Hari KI Sedunia 2023.

DJKI dan WIPO berharap mulai saat ini, lebih banyak lagi perempuan yang berkreasi, berinovasi dan sadar akan pentingnya pelindungan serta pemanfaatan KI. Tanpa pelindungan, KI memiliki potensi disalahgunakan oleh pihak lain dan dapat merugikan para perempuan. 

Kowani Sebut Terbentuknya Dittipid PPA-PPO Langkah Maju Polri

“Mari kita bayangkan pemahaman tentang pentingnya pelindungan dan pemanfaatan KI menjadi semakin inklusif untuk para penemu dan kreator. Indonesia yang saat ini memiliki 273 juta penduduk tidak hanya akan dikenal karena keindahan alamnya tetapi juga karena karya-karya KI manusianya,” tambah Min.

DJKI sendiri telah menjalankan beberapa program yang mendorong inklusivitas tersebut. Min menjelaskan bahwa kini konsultasi, edukasi, dan sosialisasi tentang pelindungan KI dapat diakses siapapun baik secara online maupun offline.

Masyarakat yang masih belum memahami permohonan pelindungan KI dapat berkonsultasi secara online melalui kanal media sosial, livechat maupun teleconference dengan petugas DJKI. Secara offline, masyarakat dapat mengikuti sosialisasi yang diselenggarakan di daerah-daerah melalui Safari Menteri Hukum dan HAM, Geographical Indication Drafting Camp, Patent Examiner Goes to Campus, dan Klinik KI Bergerak, atau mendatangi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM.

Program-program tersebut telah dirancang khusus oleh DJKI agar para calon pemohon KI tidak hanya mampu mendaftarkan KI-nya secara mandiri, tetapi juga dapat memanfaatkannya. Min berharap permohonan KI  tahun 2023 ini akan meningkat sebanyak 17% dari angka 257 ribuan di tahun 2022.

“Apabila nanti masyarakat termasuk kaum perempuan sudah siap mendaftarkan, pendaftaran bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja melalui laman internet DJKI sehingga tidak perlu meninggalkan rumah. Hanya bermodalkan internet dan kelengkapan dokumen saja,” tutur Min.

Di samping itu, DJKI juga mencanangkan 2023 sebagai Tahun Merek Nasional dengan salah satu program unggulannya yaitu One Village One Brand. Min menjelaskan bahwa program ini bertujuan mendorong masyarakat di daerah-daerah untuk membuat / memiliki produk khas daerah yang bisa dijual secara nasional bahkan global. 

“Dalam Program One Village One Brand, para perempuan, para kreator, sampai perajin bisa mengikuti pelatihan untuk menciptakan suatu produk yang akan dijadikan andalan wilayahnya, bagaimana cara melindunginya sampai memanfaatkan nilai KI dalam produknya. Kami harapkan ini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi daerah.”

Selanjutnya, Min juga berharap perempuan mengerti pentingnya tidak membeli barang-barang bajakan dan mendukung produk dalam negeri (lokal). Hal ini bertujuan agar penjualan produk dalam negeri terus meningkat dan dapat mensejahterakan masyarakat.

“Kami juga memiliki program Sertifikasi Pusat Perbelanjaan (Mal) untuk memastikan produk yang dijual di pusat-pusat perbelanjaan adalah produk orisinal. Pada saat ini, program Sertifikasi Mal terus berjalan sehingga masih membutuhkan dukungan seluruh masyarakat agar penjualan produk bajakan dihentikan,” tegasnya.

Terakhir, Min menegaskan bahwa kemajuan dan prestasi perempuan Indonesia adalah kemajuan dan prestasi bangsa. Dia berharap lebih banyak lahir perempuan-perempuan seperti Kartini yang tidak hanya dapat berkarya, tetapi juga menginspirasi perempuan lainnya.  Selamat Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya