Bea Cukai Ajak Pelajar Pahami Keuangan Negara

Bea Cukai gelar Customs Goes to Campus (CGTS)
Sumber :
  • Bea Cukai

VIVA – Customs goes to School (CGTS) adalah program yang diinisiasi oleh Bea Cukai untuk menyosialisasikan terkait keuangan negara, kepabeanan, dan cukai, kepada para siswa sekolah. Kali ini kegiatan CGTS dilaksanakan di Kediri, Kotabaru, dan Malang.

Detik-detik Siswa SMA di Tangerang Kendarai BMW Tabrak Pemotor hingga Terseret Beberapa Meter

“CGTS bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para siswa mengenai keuangan negara, kepabeanan, dan cukai. Harapannya, para siswa dapat menyebarluaskan informasi ini ke masyarakat di sekitarnya sehingga masyarakat makin memahami pentingnya keuangan negara,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan, Hatta Wardhana.

Berturut-turut, kegiatan CGTS dilaksanakan di SMAN 1 Grogol, di Kediri, pada Senin (27/02), SMAN 2 Kotabaru, di Kotabaru, pada Selasa (28/02), dan SMK National Media Center (NMC), di Malang, pada Rabu (01/03).

Gus Ipul Pastikan Sekolah Rakyat 100 Persen Gratis, Dimulai Juli dan Prioritas Keluarga Tak Mampu

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) adalah kementerian yang bertanggung jawab kepada Presiden RI mengenai keuangan negara. Dalam mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang terbuka dan bertanggung jawab, pemerintah telah mentetapkan Undang-Undang nomor 28 tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023.

Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah yang disetujui oleh DPR RI dan Presiden RI. APBN berperan penting sebagai instrumen untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

OJK Terbitkan POJK Derivatif Keuangan Berupa Efek, Ini yang Diatur

APBN ditopang oleh tiga sumber penerimaan negara, meliputi penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Bea Cukai, salah satu unit eselon I di bawah Kementerian Keuangan, mendukung penerimaan negara melalui sektor bea masuk, bea keluar, dan cukai.

“Di bidang keuangan negara, generasi muda yang paham akan pentingnya keuangan negara menjadi nilai tambah demi kemajuan suatu bangsa. Inilah pentingnya memberikan literasi keuangan kepada para siswa,” pungkas Hatta.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari

OJK Terima 58.206 Aduan Penipuan Keuangan, Kerugian Capai Rp 1,25 Triliun

OJK mengungkapkan, sejak 22 November 2024 hingga 24 Februari 2025 Indonesia Anti Scam Center (IASC) sudah menerima 58.206 aduan terkait penipuan keuangan.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2025