Dirjen Kemenag Harap Indonesia Jadi Referensi Keislaman Dunia

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin
Sumber :
  • Dirjen Bimas Islam

VIVA – Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, berharap, Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) yang direncanakan digelar di Indonesia, jadi momentum untuk memperkenalkan ciri khas umat Islam Indonesia pada dunia. Hal itu ia sampaikan di depan peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Direktorat Penerangan Agama Islam di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Pembatasan Jemaah Haji Lansia, Kemenag Tunggu Surat Resmi Pemerintah Arab

"Kita ingin masyarakat dunia tahu bahwa Indonesia tidak hanya negara muslim terbesar. Mereka datang ke Indonesia menyaksikan dan merasakan bagaimana atmosfer Islam di Indonesia," ucapnya. 

Ia juga mengatakan, Indonesia adalah tempat bagi masyarakat dunia untuk mempelajari relasi agama dengan negara yang konstruktif membangun bangsa.

Kado HAB ke-79, Kemenag Raih Predikat Memuaskan dalam Evaluasi SPBE 2024

"Indonesia belum menjadi referensi untuk belajar keagamaan Islam. Masih banyak yang memilih al-Azhar, Madinah, Jamiatul Imam, al-Mustofa, bahkan ke Amerika, Oxford, Belanda, dan lainnya," ujarnya.

"Kita, dalam panggung global dan Internasional, masih terbatas, sehingga Indonesia hanya dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, itu saja," lanjutnya.

DPR Sebut Ada Peluang Tekan Biaya Haji 2025 Sampai di Bawah Rp 90 juta

Kamaruddin juga mengungkapkan, perlu sebuah ekspansi dengan mengutus para penceramah Indonesia ke luar negeri. 

"Kita harus kirim penceramah yang bisa berdakwah membawa nama Indonesia, bahkan dijadikan harapan dunia Islam, karena kita memiliki alasan untuk dijadikan referensi keislaman," pungkasnya. 

Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid

Panja Haji DPR Usul Pemerintah Indonesia Dirikan RS sendiri di Arab Saudi

Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mendorong Kementerian Agama bangun Rumah Sakit Indonesia sendiri di Arab Saudi.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025