Pentingnya Meningkatkan Bisnis di Era Digital

Ilustrasi Bisnis di Era Digital
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Setiap pengusaha tentunya ingin setiap bisnisnya terus tumbuh pesat. Meskipun kini kondisinya sudah ada dalam taraf aman, tetap saja bisnis tersebut harus berkembang hingga batas yang tidak ditentukan.

Mungkin sebagian orang bertanya-tanya mengapa sebuah usaha perlu terus dikembangkan meskipun kini sudah ada di posisi aman? Jawaban paling simpel adalah agar usaha kita tetap buka selama mungkin. Tentunya ada juga alasan lainnya yang membuat usaha perlu terus dikembangkan. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Selalu Tanggap dalam Permintaan Pasar
Sebelum melakukan pengembangan usaha, ada baiknya kamu melakukan analisis terhadap perkembangan bisnis saat ini. Jika hasil analisis menunjukkan produk kamu cocok dengan kebutuhan pasar, maka segera lakukan pengembangan usaha.

Kamu dapat mengembangkan usaha dengan melakukan ekspansi, memperluas lokasi usaha, serta mempekerjakan karyawan tambahan. Melalui pengembangan usaha yang dilakukan, maka dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas.

2. Pesaingan yang Ketat
Perlu kamu ketahui bahwa banyak usaha yang gagal karena berkutat dengan jenis dan tempat yang sama. Padahal, banyak persaingan pada lokasi tersebut. Jika kamu melakukan hal ini, maka segera pindah tempat dan lakukan pengembangan usaha.

Pengembangan usaha yang dimaksud adalah terbuka dengan target pasar yang baru. Produk kamu bisa jadi lebih dibutuhkan pada tempat tersebut. Jika usahamu fokus dengan sistem penjualan online, maka pengembangan usaha dapat dilakukan dengan menyusun strategi digital marketing yang baru.

3. Dapat Mengurangi Risiko
Jika memiliki usaha kecil, maka risiko yang mungkin terjadi adalah mengalami penurunan pendapatan. Mengapa bisa begitu? Karena usaha kecil biasanya memiliki jumlah pelanggan yang lebih kecil dan hanya bekerja pada beberapa sektor industri tertentu. Itu juga belum ditambah dengan banyaknya kompetitor yang menjalankan bisnis pada industri serupa.

Untuk melewati masa-masa sulit ini, solusi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan usaha dengan mengajukan pinjaman dana online melalui aplikasi kredit digital. Di era digitalisasi ini, kamu bisa mengakses pinjaman modal dengan mudah hanya melalui ponsel. Cukup dengan mengisi form serta lampirkan identitas diri, maka dana langsung cair ke rekening.

Genjot Inovasi Bisnis, RS Siloam Raih Sederet Apresiasi

4. Mengikuti Perubahan Pola dan Perilaku Belanja Konsumen
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa perubahan pola dan perilaku belanja konsumen sering dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Saat ini, konsumen cenderung menyukai perilaku belanja yang dilakukan lewat ponsel alias online. Hal itu memang terlihat kontras dibandingkan dengan berbelanja secara langsung ke toko.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga menuntut perusahaan untuk terus bertransformasi atau mengembangkan usaha dengan melakukan pemasaran secara digital. Agar bisnismu tetap eksis, ada baiknya harus mengikuti perubahan pola dan perilaku konsumen. Caranya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui digital marketing.

Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan dengan Inovasi Marketing Berbasis Data & AI

Untuk mengetahui seperti apa perkembangan usaha saat ini, ada baiknya kamu mencari referensi terbaik seperti Fortune Indonesia: Berita Bisnis, Ekonomi dan Saham Hari Ini. Situs yang satu ini lebih banyak fokus pada dunia bisnis dan ekonomi sehingga kamu tidak perlu khawatir dengan kualitasnya. Sebab, penjelasan yang ada di dalam situs Fortune Indonesia dibuat selengkap mungkin.

Hal ini berbeda dengan situs berita kebanyakan yang hanya membahas bisnis dari sisi luarnya saja. Pada situs Fortune Indonesia sudah dijelaskan dengan bahasa yang kekinian namun tetap serius. Sebab, tujuan pembacanya adalah generasi milenial dan Gen Z yang ingin mendalami dunia bisnis dan saham.

PKS: Prabowonomics Kebijakan yang Berani dan Visioner

Demikian tujuan sebuah usaha perlu terus dikembangkan. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat.

Panen tembakau petani Indonesia. (ilustrasi)

Kawal Target Ekonomi RI 8 Persen, Wamenperin Dorong Harmonisasi Stakeholder Sektor Tembakau

Kementerian Perindustrian menanggapi polemik akibat wacana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek, dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) sebag

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024