Perkuat Penyuluh, Kementan Kunjungi BPP Pabedilan
- Kementan
VIVA – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) merupakan institusi pertanian terdepan di lapangan tingkat kecamatan, setiap BPP dibagi ke dalam wilayah-wilayah kerja penyuluh pertanian sebagai lembaga non struktural.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kostratani merupakan gerakan pembaharuan pertanian dimulai dari BPP. BPP merupakan kelembagaan penyuluhan pertanian di kecamatan dalam rangka optimalisasi tugas, fungsi dan perannya untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.
"BPP dalam mengawal program-program utama Kementerian Pertanian (Kementan) harus diperkuat, dengan fungsi dan peran Kostratani agar dapat berjalan dengan maksimal untuk mendukung kemajuan pertanian di tanah air," ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, Kostratani diharapkan dapat membangun pertanian Indonesia ke arah yang lebih maju, mandiri, dan modern.
"Kondisi pertanian bagus dan baik ada di penyuluh pertanian, Penyuluh pertanian harus terus mendampingi petani sebagai fasilitator, motivator dan juga inovator," jelas Dedi.
Sebagai upayamenguatkan BPP, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya melakukan kunjungan kerja ke BPP Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/12). Sebelumnya, dia terlebih dahulu mengunjungi BPP Wanadadi dan BPP Rakit di Kabupaten Banjarnegara.
Bustanul beserta tim disambut Kepala Bidang Penyuluhan, Ajat Sudrajat, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, Penyhuluh BPP Pabedilan, Kelompok Ekonomi Produktif, Kelompok Wanita Tani, dan gapoktan/kelompok tani.
Pada kesempatan ini, Bustanul menekankan pentingnya peran dan fungsi lembaga penyuluh pertanian khususnya di tingkat BPP dalam mendampingi para pelaku usaha dan pelaku utama pertanian di lapangan.
"Untuk itu, perlu adanya aturan/regulasi yang memperkuat peran dan fungsi kelembagaan penyuluh serta keberadaan penyuluh pertanian dalam peran pembanguna pertanian Indonesia," kata Bustanul.
Bustanul mengatakan, pertanian Indonesia harus beralih dari budidaya pertanian secara tradisional ke budidaya yang lebih modern untuk dapat mencapai produksi yang lebih baik. "Untuk itu, implementasi teknologi dalam kegiatan pertanian sangat penting," imbuhnya.
Bustanul juga mengunjungi pasar tani mini yang diadakan BPP Pabedilan. Pasar ini menampilkan produk-produk Kelompok Ekonomi Produktif, Kelompok Wanita Tani, dan gapoktan/kelompok tani. Di antaranya beras petani, aneka makanan dan minuman olahan, dan pupuk organik.