Harmonisasi dan Apresiasi SDM 2022, Kementan Gelar Pameran Produk Pertanian
VIVA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian terus melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) pertanian melalui program-program utama Kementan.
Kementan juga telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian yaitu mewujudkan pertanian maju, mandiri, modern. Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat, dan cepat bagi jajaran Kementan di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan kinerja yang lebih baik.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan peran aktif SDM pertanian, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberikan penghargaan kepada insan pertanian yang berprestasi pada acara Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian tahun 2022 di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Kamis (15/12).
Sebanyak 33 Sertifikat Emas atau Golden Certificate diberikan Mentan Syarhrul sebagai penghargaan kepada champion Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).
Pada arahannya, Mentan Syahrul menyampaikan bahwa sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik besok dan akan datang adalah pertanian.
"Saya sangat bangga dengan para champion yang terpilih. Tentu saja ini akan menstimulasi bagi banyak orang agar turun tangan di sektor pertanian," ucap Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi menyampaikan, Harmonisasi dan Apresiasi SDM PertanianTahun 2022 merupakan agenda rutin BPPSDMP.
Acara ini tidak hanya bertujuan memberikan penghargaan saja, tetapi juga menyebarluaskan capaian kinerja BPPSDMP serta harmonisasi dan silaturahmi SDM pertanian agar tetap terjalin sinergi yang baik dan keseimbangan dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Harmonisasi juga harus terjalin internal dan eksternal agar selaras dengan Eselon I Kementan, stakeholder lainnya yaitu Penyuluh Pertanian, Petani Milenial, Poktan, Gapoktan, P4S, Kelompok Wanita Tani (KWT) di seluruh Indonesia dari desa hingga pusat, sehingga menghasilkan simponi yang indah.
Salah satu kegiatan pada kegiatan Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian, adalah pameran produk pertanian yang dihasilkan Kelopmpok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Ekonomi Petani (KEP).
KWT dan KEP binaan Kementerian Pertanian melalui berbagai program diantaranya kegiatan Pusat Penyuluhan Pertanian melalui program PHLN yaitu Integrated Participatory Development & Management of Irrigation Program (IPDMIP) dan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
KWT dan KEP berpartisipasi dalam memeriahkan pameran dengan menghadirkan berbagai produk inovatif seperti pupuk organik cair, beras organik, dan produk olahan makanan dan minuman.
KWT dan KEP binaan wilayah SIMURP di antaranya hadir dari Kabupaten Indramayu yang turut berpartisipasi yaitu KWT Sri Rejeki, Kandanghaur, KWT Srikandi, Sukra, KWT Krisna Jaya Gabuswetan, KWT Mekar sari Haurgeulis, KWT Melati Bongas, dan KEP Bina Mandiri Sejahtera Sukra.
Kabupaten Cirebon yang turut berpartisipasi yaitu KWT Rizki Barokah, KWT Karya Tani, KWT Sari Laut, KEP Agripedia SIMURP, KEP Taruna Jaya, KEP Mitra Tani.
Kabupaten Karawang yang turut berpartisipasi yaitu KWT Durian Tani, KWT Tani Mekar, KWT Berkah Jamur Tiram, KWT Sri Rahayu Tani, KWT Mekar Sari, KEP Maju Berkah, KEP Maju Bersama, KEP Bina Jaya Tani. Kabupaten Subang yang turut berpartisipasi yaitu KWT Tina Tani Mandiri dan KEP Karya Mandiri.
KWT binaan wilayah IPDMIP yang hadir dari KWT Tunas Karya Lampung Tengah, KWT Talun Jaya Serang, KWT Bibilintik 2 Sukabumi, KWT Madu Asri Lamongan dan KWT Tunas Harapan Kebumen.
Peserta pameran berkesempatan juga menjadi narasumber dalam acara Ngepod (Ngobrol Asyik Penyuluhan edisi Podcast) yang menjadi side event yang menarik selain pameran dan acara utama Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian dan ditayangkan secara visual melalui Youtube dan Spotify.
Dituding Ruwet dan Bertele-tele, Pemerintah Pangkas Birokrasi Penyaluran Pupuk Subsidi
Pemerintah resmi mempermudah prosedur penyaluran pupuk subsidi. Hal ini dilakukan karena berbelit-belitnya birokrasi untuk penyaluran pupuk subsidi kepada para petani.
