Target Turunkan Angka Stunting, Benyamin Jelaskan Langkah Strategis Pemkot Tangsel

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat membuka kegiatan fasilitasi pencegahan dan penurunan stunting.
Sumber :

VIVA – Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkomitmen untuk terus menurunkan angka prevalensi stunting. Dimana target 2024, angka prevalensi stunting di Tangerang Selatan sebesar 14 persen.

Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Penting Bagi Program PKK

Hal itu disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat membuka kegiatan fasilitasi pencegahan dan penurunan stunting pada lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022 yang dilaksanakan di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel pada Rabu (16/11).

Dijelaskan Benyamin, untuk mewujudkan target dalam penurunan angka stunting, Pemkot melakukan berbagai langkah strategis. Salah satunya menambah lokus prioritas pencegahan dan penurunan angka stunting di belasan kelurahan. 

Empowering Communities and Technology to End Stunting in Indonesia

“Untuk itu saya menekankan bahwa Pemkot Tangsel serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen kami tidak pernah menurun," kata Wali Kota Benyamin.

Ia mengatakan di Juli 2022 (lalu), sudah ditetapkan tentang lokasi kelurahan fokus prioritas pencegahan dan penurunan stunting. Hal ini menjadi dasar untuk melakukan penguatan intervensi, pendanaan, pemantauan dalam berbagai upaya penurunan stunting.

Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak

"Penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak. Kelurahan, akademisi, media, swasta, LSM bahkan lembaga pendidikan usia dini, dan semua unsur lah untuk kerjasama dan mengawal penurunan angka stunting," tuturnya.

Benyamin juga mengatakan bahwa perhatian dalam penurunan angka stunting juga harus dilihat dari berbagai sisi. Tidak hanya fokus ke anaknya saja, melainkan juga edukasi kepada ibu hamil mengenai stunting itu sendiri.

“Jadi, edukasi bagi ibu-ibu hamilnya, agar bisa memberikan makanan yang menyehatkan agar mereka tumbuh sebagaimana mestinya," tutup Benyamin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Deden Deni mengatakan bahwa langkah-langkah dijalankan dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Termasuk lokus intervensi penurunan stunting di beberapa kelurahan.

Di antaranya, Serpong, Paku Alam, Bakti Jaya, Kademangan, Pondok Benda, Pamulang Timur, Pondok Cabe Ilir, Benda Baru, Serua, Jombang, Pondok Ranji, Cempaka Putih, Rempoa, Pisangan, Pondok Kacang Timur, Pondok Betung, Pondok Karya, Parigi Baru, dan Pondok Aren.

“Tentu pemilihan lokus ini berdasarkan kasus stunting di lingkungan tersebut," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya