Kementan Ajak Pengusaha Pertanian Tingkatkan Ekspor untuk Atasi Krisis Pangan

Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) yang digelar pada Jumat (11/11).
Sumber :

VIVA – Kementerian Pertanian (Kementan) menguatkan program aktivitas produksi (on farm) maupun aktivitas pascaproduksi (off farm), mendorong pengusaha /eksportir daerah agar melipat gandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). 

Pemerintah Permudah Prosedur Penyaluran Pupuk Subsidi, Berlaku Januari 2025

Gratieks merupakan gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian dengan cara yang tidak biasa. 

Dukung Mentan, Menperin Minta Industri Serap Susu Segar Lokal

Mentan menjelaskan saat ini Kementan tengah fokus merealisasikan berbagai program kerja untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kesejahteraan petani. 

Selain itu, kata Syahrul, Kementan juga sudah merealisasikan sebagian program Keredit Usaha Rakyat (KUR) yang didistribusikan melalui kerjasama dengan pemerintah daerah. Kata dia, program ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan jalannya usaha tani dan kesejahteraan petani. 

Wamentan Sudaryono Ajak Pegawai Gelorakan Semangat Pahlawan Wujudkan Swasembada Pangan

“Bahkan kami sudah membentuk barisan Kostratani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian) dengan program Geratieks (Gerakan Tiga Kali Ekspor) sebagai ujung tombak ekonomi nasional. Kemudian kami diperkuat dengan Kecanggihan Agriculture War Room," jelas Mentan. 

Pada agenda Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) yang digelar pada Jumat (11/11), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengajak para pengusaha di sektor pertanian untuk meningkatkan ekspor. 

Menurut Dedi, Indonesia mempunyai komoditas potensial untuk diekspor, seperti porang, sarang burung walet, buah tropical, dan komoditas perkebunan. 

“Dengan eksport daya saing produk serta kualitas produk pertanian harus ditingkatkan, mari tingkatakan kualitas produk pertanian untuk tingkatkan daya saing dan juga kita jaga kontinuitas produk pertanian kita harus terjamin,” jelas Dedi. 

Narasumber MSPP, Kepala Pusat karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Pertanian, A.M Adnan mengatakan ruang lingkup peningkatan ekspor pertanian, antara lain peningkatan produksi, pemenuhan standar mutu produksi pertanian, menjamin kontinuitas produksi, menjamin akses pasar, menjamin daya saing penjualan, dan memperluas akses pasar. 

“Langkah strategis Kementan dalam pencapaian Gratieks yaitu meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas eksport, meningkatkan frekuensi pengiriman, menambah negara mitra dagang,” ujar A.M Adnan. 

Lebih lanjut A.M Adnan mengatakan saat ini telah ada aplikasi PERSIA yang ada di laman resmi Badan Karantina Pertanian atau karantina.pertanian.go.id. 

“Dengan adanya PERSIA mempermudah masyarakat mengetahuai secara cepat persyaratan detil protokol eksport komoditas pertanian sesuai dengan yang disyaratkan oleh negara tujuan," imbuh A.M Adnan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas bersama Mentan

Dituding Ruwet dan Bertele-tele, Pemerintah Pangkas Birokrasi Penyaluran Pupuk Subsidi

Pemerintah resmi mempermudah prosedur penyaluran pupuk subsidi. Hal ini dilakukan karena berbelit-belitnya birokrasi untuk penyaluran pupuk subsidi kepada para petani.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024