Mentan: Pupuk Organik jadi Solusi Mahalnya Harga Pupuk
VIVA – Jumlah ketersediaan pupuk semakin menipis dibandingkan dengan kebutuhannya. Dari kebutuhan pupuk nasional mencapai 24 juta ton, baru 9 juta ton yang mampu dipenuhi pemerintah.
Karena itulah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk sendiri alias pupuk organik.
“Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang kedua negara. Jadi, yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik," ujar SYL.
Setiap kabupaten, lanjut mantan gubernur Sulawesi Selatan itu, minimal harus menjadi percontohan produksi pupuk organik dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat.
Kepala Pusat Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi sebanyak 75 persen, dengan menggunakan pupuk kimia seperlunya saja yang diminta oleh tanaman.
“Sisa panen seperti jerami, gulma itu sumber pupuk organik, pupuk organik yang berkualitas ada pupuk kandang sapi, kerbau dengan sumber hayati melimpah," kata Dedi pada Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 45 bertemakan Pupuk Organik Bokashi, Jakarta, Selasa (1/11).
Agenda Ngobras yang diadakan secara virtual menghadirkan narasumber Muhammad Dimyati yang merupakan ketua P4S terpadu IKAMAJA Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Ia juga merupakan alumni magang di negara Jepang.
Pada paparan materinya, ia menjelaskan bahwa Bokashi merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi biomikroorganisme.
“Manfaat pupuk organik antara lain menambah kesuburan tanah, memperbaikai sifat kimia tanah, sehingga unsur hara yang tersedia mudah diserap tanaman, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah dan gembur, dan memperbaiki kehidupan jasad renik yang hidup didalam tanah," ujarnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pembuatan untuk 1 ton pupuk organik bokashi dengan bahan baku limbah pertanian 300 kg, pupuk kandang 650 kg, dedak 50 kg, Starter / mikroba 1 liter molasis / gula ¼ Kg dan air ±100 liter/secukupnya.
“Hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran produk pupuk organik diantaranya, harga, tempat, promosi. Untuk promosi kami sudah menggunakan media online, di antaranya Shopee, Tokopedia, Bukalapak, YouTube, Instagram, dan Whatsapp," imbuhnya.