Budidayakan Anggur, Kementan Ajak Masyarakat Kurangi Impor

Ngobrol Asyik Kementan dengan tema Benih Anggur Unggul (18/10)
Sumber :
  • Kementan

VIVA – Peningkatan nilai tambah dan daya saing merupakan aspek terpenting dari grand design pengembangan komoditas hortikultura. Produk-produk hortikultura ke depan harus lebih mampu bersaing di pasar internasional. 

Yayasan yang Didirikan Prabowo Beri Pupuk Gratis ke Petani di Magelang

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor hortikultura sangat menjanjikan untuk peningkatan devisa, sekaligus kesejahteraan rakyat. 

Menurut Syahrul perlu keseriusan dan kerjasama semua pihak. Selain itu, kemandirian petani perlu ditingkatkan. Perlu dihitung dari budidaya sampai dengan industri dan pasar. 

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

"Kedepan harus ada daerah sentra-sentra komoditas, dengan ditanganinya hulu sampai hillir. Dengan cashflow dan perencanaan yg baik semuanya akan berjalan dengan baik dan menguntungkan bagi petani," jelas Syahrul. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura maupun peternakan yang paling utama yang harus diperhatikan adalah bibit dan benih

Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI

“Benih dan bibit merupakan citra bakal pertanian kita, apabila benih dan bibit berkualitas tinggi maka produktivitas pertanian kita tinggi, begitu juga sebaliknya," ujar Dedi pada agenda Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 43,Selasa (18/10), bertemakan benih anggur unggul. 

Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno SH Mulyandari mewakilli Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan bahwa selama ini anggur masih impor, alangkah baiknya apabila anggur dibudidayakan. 

"Anggur tidak memerlukan lahan yang luas, mari kita tanam anggur dipekarangan rumah," ujar Retno. 

Narasumber Ngobras Andi Sugiri yang merupakan pemilik kebun edukasi tanaman anggur sawarga grape, bogor mengatakan anggur selama ini terkesan sebagai “buah mewah”. 

Dahulu buah ini mungkin hanya dapat dinikmati kalangan masyarakat tertentu. Dengan berkembangnya teknologi membuat anggur yang dikenal sebagai tanaman subtropis kini bisa dibudidayakan di negara tropis seperti Indonesia. Kini penggiat anggur yang menyebutnya sebagai peng-Anggur-an membudidayakan dalam skala rumahan di pekarangan. 

“Bayangkan jika di rumah anggur berbuah dengan baik, selain daunnya bisa membuat rindang, buahnya bisa membahagiakan sekeluarga. Betapa luar biasanya bila kita bisa panen anggur di halaman rumah,” kata kata Andi Sugiri, pemilik Taman Edukasi Anggur Sawarga Grape, Bogor. 

Untuk tahapan persiapan dan pengolahan lahan, Andi Sugiri mengatakan, diperlukan persiapan media tanam dan pembuatan lubang tanam. Siapkan juga rambatan anggur dengan pola para-para, bisa memakai baja ringan, besi atau bambu. 

Tingginya disarankan lebih tinggi dari orang yang perawat anggur ditambah 30 cm. Hal ini supaya tangan mudah menjangkau ke atas, sehingga memudahkan perawatan dan mengontrol pucuknya. 

Andi Sugiri mengatakan, dalam budidaya anggur yang terpenting adalah paparan sinar matahari minimal 6 jam sehari agar berkembang dengan baik. Selain itu, juga perlu pengaturan sirkulasi udara dan kelembaban, karena anggur rentan terhadap jamur. 

Dalam aspek budidaya anggur pemilihan lokasi memang sangat penting untuk memenuhi syarat iklim pertumbuhan anggur. Dari hasil penelitian, paling tidak ketinggian 0-900 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

Tanaman anggur juga dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi seperti Lembang, Pengalengan, dan daerah Cimahi yang memiliki ketinggian lebih dari 1.000 mdpl. 

"Aspek keberhasilan budidaya anggur meliputi pemilihan lokasi, syarat iklim pertumbuhan anggur. Ini harus mendapat perhatian," imbuh Andi Sugiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya