Tingkatkan Potensi Ekspor, BNI Gandeng UMKM dan Diaspora Lewat BNI Xpora

SOE International Conference di Bali Nusa Dua Conference Center, Selasa (18/10)
Sumber :
  • BNI

VIVA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI terus memperkuat ekosistem ekspor dan impor melalui BNI Xpora. Layanan solusi satu atap (one stop solution hub) dan ekosistem ekspor-impor itu diharapkan mampu menjawab tantangan perluasan pasar produk lokal Indonesia. 

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo memaparkan, ada enam tantangan dalam upaya menembus pasar ekspor seperti kompetisi antar produk yang ketat, persaingan di pasar global yang kompetitif, prosedur ekspor dan lisensi yang rumit, kapabilitas digital yang belum banyak dikuasai UMKM, terbatasnya solusi transaksi, serta kurangnya akses permodalan. 

Untuk itu, BNI terus mendorong kinerja BNI Xpora guna menjangkau seller (penjual) maupun buyer (pembeli), serta menjadi one stop solution hub dalam menciptakan ekosistem yang mampu mendukung UMKM melakukan ekspor.

“Selain memberikan pendampingan untuk ekspansi pasar global, Xpora juga menjadi platform yang menawarkan layanan sistem digital, solusi pendanaan, pengelolaan keuangan, penguatan aspek legalitas, hingga penyediaan forum khusus UMKM,” paparnya dalam SOE International Conference di Bali Nusa Dua Conference Center, Selasa (18/10/2022).  

Adapun, produk-produk UMKM yang tergabung dalam ekosistem Xpora telah dipasarkan ke berbagai negara, seperti Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Inggris, Belanda, hingga Amerika Serikat.

Sementara itu, sektor-sektor usaha yang tergabung dalam ekosistem BNI Xpora cukup beragam. Namun, usaha di bidang makanan dan minuman serta furnitur mendominasi penggunaan layanan BNI  Xpora. 

Optimalisasi Diaspora
Okki melanjutkan, diaspora menjadi salah satu pihak yang dapat menjembatani UMKM di Indonesia untuk menembus pasar global. Bahkan, Platform BNI Xpora tak hanya memberikan layanan kepada perusahaan perdagangan (trading company) dan distributor besar, tetapi juga memperluas kesempatan bagi diaspora individu yang ingin menjual produk UMKM Indonesia ke luar negeri.

“Diaspora Indonesia ada sekitar 8 juta orang, dan itu tersebar di berbagai belahan dunia. Para pekerja dan pelajar bisa ikut menjual produk dalam negeri dengan memanfaatkan fasilitas BNI Xpora,” jelas Okki. 

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

Di samping itu, banyak pula diaspora yang berdagang produk lokal Indonesia di luar negeri, sehingga menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi pelaku UMKM Lokal Indonesia.

“Di Taiwan bahkan banyak pekerja migran yang jualan mi instan, kerupuk, dan lain-lain. Mereka menjadi importir sekaligus penyambung bagi UMKM kita untuk menjual produk di luar negeri,” imbuh Okki.
 
Dengan memanfaatkan jaringan kantor cabang BNI di berbagai negara, Okki optimistis geliat ekspor produk UMKM akan terus membaik. Cabang-cabang BNI tersebar di kota-kota yang menjadi pusat keuangan dunia, seperti Hong Kong, Singapura, New York (AS), London (Inggris), Tokyo (Jepang), Seoul (Korsel), Amsterdam (Belanda). 

Perbankan Ditegaskan Perlu Aturan Turunan Akselerasi Hapus Tagih Utang Petani hingga Nelayan

Jaringan itu sangat strategis untuk pengembangan ekosistem ekspor impor. “Ini sesuai dengan kompetensi BNI di bidang international banking (perbankan internasional, karena BNI juga akan terus menjalin kerja sama global di seluruh dunia. 

Ilustrasi Bisnis UMKM.

Institut Teknologi Sumatera Gandeng Akseleraksi Digitalisasi UMKM

Program ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024