Dorong Perekonomian Dalam Negeri, Bea Cukai Gencar Promo Kemudahan Ekspor

Bea Cukai promosikan kemudahan ekspor.
Sumber :

VIVA – Asistensi terhadap para pelaku usaha dalam negeri terus diberikan Bea Cukai sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing mereka. Kegiatan asistensi lewat sosialisasi ekspor kali ini dilakukan oleh Bea Cukai Pantoloan, Bea Cukai Merauke, dan Bea Cukai Gresik.

Bea Cukai dan Polri Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal Senilai Rp2,1 Miliar di Surabaya

Bea Cukai Pantoloan turut hadir dalam acara Business Gathering Eksportir Sulawesi Tengah. “Sebagai salah satu instansi yang memiliki kewenangan dalam pelayanan ekspor, Bea Cukai senantiasa mendorong pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan Bea Cukai untuk membantu produktivitas perusahaan,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan.

“Para pelaku ekspor dapat memanfaatkan salah satu fasilitas yang diberikan Bea Cukai, yaitu fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) IKM. Dengan fasilitas tersebut, maka industri kecil menengah akan mendapatkan fasilitas pembebasan Bea Masuk serta tidak dipungut PPN dan PPnBM. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan rasio ekspor, meningkatkan serapan tenaga kerja serta memberi dampak positif terhadap perekonomian,” ujar Hatta.

Bea Cukai Kementerian Keuangan Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

Di ujung timur Indonesia, Bea Cukai Merauke menjadi narasumber dalam kegiatan bimbingan teknis yang diselenggarakan Statsiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan mengusung tema “Pengendalian OPT Pada Tanaman Padi Dalam Rangka Peningkatan Ekspor Beras di Kabupaten Merauke”.

Bea Cukai Morowali Musnahkan Barang Hasil Penindakan Senilai Rp3,9 Miliar

Sementara itu di pulau Jawa, Bea Cukai Gresik menjadi narasumber dalam kegiatan FGD Kegiatan Peningkatan Ekspor Non Migas Melalui Pengembangan Desa Devisa” yang diinisiasi oleh Disperindag Provinsi Jawa Timur.

Dukungan Bea Cukai Gresik dalam meningkatkan potensi UMKM salah satunya diawali dari kegiatan klinik ekspor dalam mengasistensi kegiatan ekspor para UMKM Gresik.

Bea Cukai Gresik bertemu dengan LPEI untuk secara bersama sama melakukan sinergi pemberdayaan desa devisa yang mana secara kebetulan dalam desa tersebut terdapat beberapa UMKM yang memiliki kesamaan produk yang dihasilkan (sarung tenun).

Dalam kesempatan diskusi kali ini Bea Cukai Gresik memberikan masukan terkait bagaimana metode dalam pemberdayaan UMKM berani ekspor yang dilakukan kepada para UMKM Desa Wedani yaitu untuk turun ke lapangan dan membantu proses legalitas dan perizinannya, NIB ekspor sampai dengan bisa ekspor, dan yang kedua adalah terkait bagaimana memanfaatkan jaringan fungsi ekonomi di Kemenlu apabila tidak terdapat atase perdagangan dan keuangan yang bertugas pada negara tujuan. 

Sementara Kabid Disperindag Provinsi Jawa Timur juga menyampaikan terkait usulan 10 Desa devisa di jatim dan telah dilakukan assement terdapat kemungkinan 6 Desa Devisa yang dapat dicalonkan hal ini dikarenakan dalam aspek penilaian dimungkinkan bahwa gap indikatornya telah memenuhi jangka waktu quick win (<1th), kesamaan visi dan persepsi ini kedepannya akan segera direalisasikan dan diharapkan akan terbentuknya road map pembentukan desa devisa jatim oleh berbagai stakeholder guna memacu produktivitas desa melalui ekspor.

Bea Cukai berkomitmen untuk mengoptimalkan layanan dan fasilitas ekspor. Komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui kolaborasi antarinstansi, termasuk berkolaborasi dengan unit-unit vertikal Kementerian Keuangan dalam lingkup Kemenkeu One untuk mengasistensi para pelaku usaha berpotensi ekspor dan memfasilitasi mereka hingga berhasil melaksanakan ekspor mandiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya