Jalankan Peran Asistensi, Bea Cukai Gelar CVC ke Perusahaan di Bogor dan Polewali Mandar

Bea Cukai Gelar CVC ke Perusahaan.
Sumber :

VIVA – Dalam perannya sebagai industrial assistance, Bea Cukai secara kontinu melakukan asistensi dan kunjungan kepada para pelaku usaha di bidang kepabeanan dan cukai. Kali ini kegiatan tersebut dilakukan Bea Cukai di beberapa perusahaan di wilayah Bogor dan Parepare.

Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor 34 Ton Bungkil Sawit ke Malaysia

Bea Cukai Bogor melaksanakan customs visit customers (CVC) ke dua perusahaan di wilayahnya yaitu PT Karsavicta Satya dan PT Intitirta Sarimakmur, pada Senin (3/10).

Kegiatan CVC ini dilakukan rutin setiap bulan oleh bea Cukai Bogor yang bertujuan untuk menjalin sinergi, memantau penggunaan fasilitas, dan melihat proses bisnis perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kepabeanan dan cukai.

Bersinergi dengan Pemda, Bea Cukai Bandung Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal

PT Intitirta Sarimakmur merupakan produsen minuman mengandung etil alkohol (MMEA) dengan produk yang sudah marak beredar di masyarakat. Saat ini PT Intitirta Sarimakmur menggunakan strategi pemasaran lokal, khususnya wilayah Jawa dan Sumatera.

“Dalam CVC ini, Bea Cukai Bogor berkesempatan untuk melihat secara langsung proses pembuatan produk MMEA mulai dari penyortiran, boiling, fermentasi, hingga pelekatan pita cukai, serta pengemasannya,” ujar Hatta Wardhana, Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.

Kawasan Berikat Baru di Banten Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sementara PT Karsavicta Satya adalah sebuah perusahaan tempat penyimpanan etil alkohol yang digunakan oleh perusahaan yang mendapatkan fasilitas tidak dipungut cukai dan pembebasan cukai.

“Perusahaan ini memasok etil alkohol murni maupun campuran ke 23 perusahaan yang mendapatkan fasilitas pembebasan dari Bea Cukai Bogor,” terang Hatta.

Kegiatan serupa juga dilakukan Bea Cukai ke UMKM yang berpotensi ekspor di di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat yaitu CV Poki Jaya Abadi dan PT Kencana Hijau Binalestari, (6/10).

Selain asistensi ekspor, kunjungan ini menjadi upaya untuk melihat proses bisnis yang telah berjalan, serta membuka dialog maupun diskusi, menggali berbagai informasi termasuk kendala dan solusi agar pengembangan UMKM tujuan ekspor terus bergerak.

“Berbagai data dan informasi tersebut tentunya menjadi agenda bersama guna membuka ruang kolaborasi dan sinergi bersama pihak terkait dalam membantu pelaku usaha di Indonesia agar dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat di daerah,” pungkas Hatta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya