Gus Muhaimin Shalawatkan Indonesia Bareng Habaib dan Warga Jakarta
VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar bersama Habaib dan ribuan warga DKI Jakarta berkumpul bersama dalam acara bertajuk PKB Bersholawat, Shalawatkan Indonesia yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara yang digelar di Gelanggang Remaja Jakarta Timur (GRJT) Jl. Otista Raya Jakarta Timur, Jumat, 7 Oktober 2022 itu berlangsung sangat meriah. Jemaah tidak hanya memenuhi area dalam, namun juga tumpah ruah hingga area parkir GRJT.
"Malam ini kita bersama para Kiai, para ulama, dan Habaib bagian dari kita bersama-sama berdoa memohon agar Indonesia selamat dari krisis serta resesi dunia yang mulai masuk di berbagai negara," kata Gus Muhaimin.
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini yakin dan optimis Indonesia bisa selamat dari ancaman krisis berkat doa dan pembacaan shalawat. Ia mengingatkan banyak negara sudah terdampak krisis, bahkan Sri Langka sudah menyatakan diri sebagai negara bangkrut.
Sebab itu ia tak ingin krisis maupun resesi ekonomi terjadi di Indonesia. Salah satu jalannya, kata Gus Muhaimin, adalah dengan terus melangitkan doa dan sholawat.
"Kita yakin optimis Indonesia yang kaya raya ini akan selamat, dan kerja keras pemerintah, seluruh tokoh, warga bangsa ditambah doa kita semua insyaallah Indonesia selamat dan aman dari krisis multidimensi yang akan terjadi di berbagai negara," tukas Gus Muhaimin.
Acara tersebut dihadiri oleh Habib Sholeh bin Bagir Al Attas, Habib Muhammad bin Ali Assegaf, Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi Kwitang, Habib Jindan bin Novel bin Jindan, Habib Hasan bin Abdul Qodir Al Attas, KH Manarul Hidayah yang juga Dewan Syuro DPP PKB.
Nampak pula elite DPP PKB antara lain Waketum Jazilul Fawaid dan Ida Fauziyah, Sekjen M. Hasanuddin Wahid, Wabendum Bambang Susanto, sejumlah Anggota DPR RI FPKB antara lain Faisol Riza, Tommy Kurniawan, Siti Mukaromah, serta ribuan jemaah dari berbagai wilayah di DKI Jakarta.
PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN
Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa kenaikan PPN sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan APBN.
