Gelar Customs Visit Customer, Bea Cukai Beri Asistensi Pengguna jasa
- Bea Cukai
VIVA – Sebagai industrial assistance, Bea Cukai memiliki fungsi meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri melalui pemberian fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai yang tepat sasaran. Bea Cukai mengimplementasikan fungsi tersebut dalam kegiatan bertajuk “Customs Visit Customer (CVC)”, sebuah metode asistensi kepada pengguna jasa melalui kunjungan langsung ke lapangan.
Kali ini, dalam rangka memberikan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan melaksanakan ekspor, Bea Cukai Banjarmasih melakukan kegiatan CVC pada CV Exotic Greenhouse di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, pada Senin (12/09). Kegiatan ini bertujuan untuk mengasistensi dan berdiskusi mengenai kegiatan ekspor tanaman hias anthurium yang akan dilaksanakan oleh CV Exotic Greenhouse.
“Produk tanaman hias merupakan salah satu komoditas unggulan dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kami berharap melalui asistensi ini, proses ekspor dapat berjalan lancar sehingga tanaman hias hasil budi daya CV Exotic Greenhouse dapat menembus pasar global,” ujar Andru Iedwan Permadi, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Banjarmasin.
Sementara itu, di Bogor, Bea Cukai Bogor melaksanakan program CVC ke PT Nittoh Presisi Indonesia, pada Selasa (06/09). PT Nittoh Presisi Indonesia merupakan perusahaan yan bergerak di bidang manufaktur dengan memproduksi kaca lensa yang dapat difungsikan menjadi lensa kamera, CCTV, lensa proyektor, dan lensa webcam. PT Nittoh Presisi Indonesia berpusat di Jepang yang kini sudah berafiliasi membangun anak perusahaan di Bogor dan sudah melakukan ekspor ke berbagai negara mulai Benua Asia hingga Benua Amerika.
Tim Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bogor melakukan kegiatan sharing session, dilanjutkan dengan pelaksanaan factory tour atau lawatan pabrik untuk memeriksa proses bisnis perusahaan. Melalui kegiatan lawatan pabrik, tim melihat area gudang bahan baku dan menyaksikan langsung proses pembuatan lensa meliputi mulai dari curve generator process, polishing process, polishin Inspection, centering process, centering inspection, lens washing dan coating preparation, coating lens, lens grouping, lens painting, hingga final inspection. Proses produksi pembuatan lensa ini sebagian besar telah menggunakan mesin canggih agar produk yang dihasilkan presisi dan maksimal.
Wahyu Setyono Widyobroto, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bogor, mengungkapkan bahwa PT Nittoh Presisi Indonesia merupakan salah satu perusahaan penerima fasilitas Kawasan Berikat Mandiri (Self-Managed Bonded Zone) sejak tahun 2019.
“Fasilitas Kawasan Berikat Mandiri diberikan kepada perusahaan yang dinilai memiliki kinerja baik, pelaporan keuangan yang taat, dan tingkat pelanggaran yang minim,” imbuhnya.
Wahyu menambahkan bahwa jumlah pengguna fasilitas Kawasan Berikat semakin bertambah tetapi tidak sebanding dengan petugas yang melakukan pelayanan dan pengawasan. Oleh karena itu, sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, agar pemerintah menciptakan kebijakan yang memudahkan sekaligus menstimulus kegiatan ekspor, maka Bea Cukai membuat terobosan baru dengan meluncurkan Kawasan Berikat Mandiri.
“Kami berharap, perusahaan dapat mengoptimalkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah sehingga mampu memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal dan meningkatkan perekonomian daerah,” pungkas Wahyu.