Kenaikan Harga Komoditas Bantu Kinerja Perbankan Nasional

Gedung BNI
Sumber :
  • BNI

VIVA – Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa kinerja perbankan terus menunjukkan akselerasi.

BNI Perluas Layanan untuk Diaspora Indonesia di Belanda melalui Implementasi KMILN

Terlihat dari sejumlah sektor yang mengalami pemulihan, seperti sektor pertambangan, transportasi, pergudangan, konstruksi, dan perdagangan.

Terkait membaiknya kinerja sektor pertambangan, disebabkan naiknya harga komoditas akibat pandemi Covid-19 dan ketegangan perang antara Rusia dan Ukraina. Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), batu bara, hingga nikel.

Sabet Best Employer Brand on LinkedIn Talent Awards Indonesia 2024, BNI Pimpin Masa Depan Dunia Kerja

Kenaikan harga komoditas tersebut turut menyebabkan kualitas kredit perbankan pada sektor tersebut juga mulai pulih. Bhima menyebut, adanya peningkatan harga komoditas merupakan momentum yang perlu diambil industri perbankan untuk kembali memperbaiki kualitas kreditnya di sektor pertambangan.

“Bank idealnya meningkatkan penyaluran ke sektor yang sesuai standar ESG salah satunya adalah EBT. Tapi dalam praktiknya terdapat pertimbangan bahwa momentum boom commodity masih akan dimanfaatkan untuk recovery kredit secara cepat. Ada dilema," jelas Bhima, Selasa (11/5).

Daftar Harga Pangan 21 November 2024: Telur Ayam hingga Minyak Goreng Naik

Meskipun, di sisi lain perbankan juga tetap menyalurkan dan meningkatkan pembiayaan hijau. Terlebih tahun ini pembiayaan hijau seperti energi baru dan terbarukan (EBT) diprediksi semakin subur digencarkan perbankan.

Sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), berbagai langkah dan strategi dilakukan seluruh pihak, termasuk industri perbankan. Salah satu aspek yang dilakukan perbankan adalah menyalurkan pembiayaan hijau.

Bhima juga menjelaskan bahwa prospek pertumbuhan kredit perbankan masih akan positif sepanjang kuartal II tahun ini. "Dipengaruhi pertumbuhan kredit investasi disektor pertambangan dan perkebunan, sementara itu pelonggaran mobilitas akan dorong kredit segmen jasa akomodasi dan transportasi," ucap dia. 

Melihat prospek tersebut, perbankan juga harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Sehingga, pertumbuhan kredit dibarengi dengan perbaikan kualitas kredit dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Wondr by BNI

Bidik Generasi Muda, Wondr Diproyeksi Kerek DPK BNI Tembus Lebih dari Rp 900 Triliun pada 2025

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggenjot peningkatan transaksi wondr by BNI dengan menghadirkan berbagai fitur yang memanjakan nasabahnya.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024