Nama Cucu Prabu Surosowan Banten jadi Nama Jembatan Baru Bogeg

Pembangunan jembatan baru Bogeg yang melintas di atas Jalan Tol Tangerang - Merak.
Sumber :

VIVA – Geliat pembangunan Provinsi Banten terus berjalan di akhir-akhir masa jabatan Wahidin Halim - Andika Hazrumy. Di antara salah satu infrastruktur yang akan diresmikan adalah Jembatan Baru Bogeg yang berada di Jl. Syekh Nawawi Al-Bantani.

Libur Natal dan Tahun Baru, Tol Tangerang - Merak Bakal Dilintasi 2,9 Juta Kendaraan

Pembangunan jembatan yang melintas di atas Jalan Tol Tangerang - Merak itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat karena akan mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di lokasi tersebut.

Anggaran yang digelontorkan Pemprov Banten untuk pembangunan Jembatan Baru Bogeg ini sebesar Rp165 miliar. Jembatan ini akan menjadi ikon baru Provinsi Banten setelah Kawasan Kesultanan Banten di Banten Lama dan Banten International Stadium.

Minibus Rombongan Warga Bekasi Kecelakaan di Tol Tangerang-Merak, 8 Orang Terluka

Hal ini diperkuat dengan penggunaan ornamen khas Banten, seperti Batik Banten dan juga ukiran Motif Mandalika pada sisi-sisi jembatan.

Pada jembatan dengan panjang 78 meter dan lebar 33 meter itu  ada 8 (delapan) lajur jalan. Setiap arahnya terdiri dari 4 (empat) lajur jalan yang akan memperlancar kendaraan. Jembatan ini menjadi jembatan terlebar di Indonesia.

Bus Rombongan Apdesi Kabupaten Serang Terguling di Tol Tangerang-Merak

“Jalannya cukup lebar dan panjang, bisa 4 jalur, kanan kiri 8 jalur,” ucap Gubernur Wahidin Halim (WH) ketika meninjau pembangunan jembatan baru yang segera akan diresmikan itu, Rabu (16/3).

Menurut rencana jembatan baru itu akan diresmikan pada hari ini Selasa (29/3) petang dan akan disematkan nama Pahlawan Nasional asal Banten yang bernama Raden Aria Wangsakara.

Pahlawan Nasional Raden Aria Wangsakara ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi atas jasa-jasanya dalam berperang membela Kesultanan Banten dari serangan VOC Belanda pada tahun 1654 di perbatasan Banten - Jakarta. 

Berdasar data dari buku Banten Sejarah dan Peradaban karya Guillot, Ibunda Raden Aria Wangsakara adalah Nyai Mas Cipta Surosowan, ia adalah cucu dari Pangeran Sanghyang Surajaya bin Prabu Surosowan yang bertahta di Banten Lama sebelum digantikan oleh Sultan Maulana Hasanudin.

Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah sama-sama cucu Prabu Surosowan. Nyai Mas Cipta dinikahkan dengan Pangeran Wiraraja dari Kerajaan Sumedang Larang dan memiliki putra Raden Aria Wangsakara, atau masyarakat Kabupaten Serang Timur di Tanara, Lempuyang, Binuang memanggilnya dengan sebutan Raden Kenyep Aria Wangsakara. Raden Aria Wangsakara sendiri menikahi dua cucu Sultan Maulana Hasanudin yaitu Ratu Maimunah binti Tubagus Idham dari Kresek dan Ratu Zakiyah binti Ratu Salamah binti Sultan Abul Mafakhir dari Kenari Kasemen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya