Kemensos Beri Bantuan untuk Anak Penderita Kelainan Mata

Mensos saat menyerahkan bantuan di Sentra Meohai Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (18/02).
Sumber :

VIVA – Zahida Qalbi Nadifa, penderita kelainan mata dengan istilah teknis corneal opacities ods suspek dermold cysts menerima bantuan dari Kemensos dan kitabisa.com.

Panduan Lengkap Daftar Bansos 2024 Secara Online dan Cara Cek Penerimanya

Dalam acara penyerahan bantuan ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan ucapan terima kasih kepada media massa yang telah menginformasikan kondisi Zahida. Mensos juga mengapresiasi masyarakat dan dermawan yang telah memberikan sumbangan melalui kitabisa.com.

Mensos menyatakan, negara harus hadir untuk anak-anak semacam Zahida yang mengalami kelainan dari keluarga kurang mampu. “Pengobatan untuk adik Zahida dan anak-anak lainnya yang mengalami penyakit semacam itu, membutuhkan penanganan secara berlanjut.

Dapat Dana Rp200 Ribu Per Bulan, Simak Cara Mengajukan Bansos untuk Anak Yatim Piatu

Untuk diketahui, Ayah Zahida - Danu Susianto (32) terkena PHK tahun 2018 dan kini berjualan keliling seperti korek api, masker, dan sebagainya.

Dengan penghasilan Rp100.000/hari, Danu tidak mampu mengakses layanan kesehatan. Zahida memerlukan operasi transplantasi kornea untuk mengangkat penyakitnya. Sementara biaya operasi mencapai Rp28.000.000. Hari ini, Kemensos dan kitabisa.com menyerahkan bantuan untuk Zahida.

Buka Situs Pemerintah Ini untuk Cek NIK KTP Terdaftar Penerima Bansos atau Tidak

Untuk itu, Mensos menekankan bahwa anggaran negara tidak didesain untuk pembiayaan semacam itu. “Maka, saya mengajak serta masyarakat melalui kitabisa.com untuk membantu,” kata Mensos di Sentra Meohai Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (18/02).

Zahida sudah mendapatkan bantuan biaya dari kitabisa.com dan sudah terkumpul donasi Rp 270.000.000. Sebelumnya, pada 8 Feb 2022, telah dilakukan transplantasi pada salah satu mata Zahida di Jakarta Eye Center (JEC) di Kedoya, Jakarta. 

Saat ini, ia menjalani rawat jalan dan kontrol di dokter spesialis mata RS Bahteramas, Kendari, sambil menunggu jadwal transplantasi kornea mata yang satunya lagi. 

Kepala Sentra Minaula Kendari Syamsuddin menyatakan, pihaknya telah melakukan intervensi dengan memberikan bantuan ATENSI berupa kebutuhan dasar dan nutrisi untuk Zahida berupa susu, popok, minyak telon, bedak, sabun, dan vitamin. 

“Termasuk, memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terhadap ayah dan Ibu Zahida, serta memfasilitasi pembiayaan dan akomodasi Zahida dan keluarga ke Jakarta untuk menjalani operasi,” kata Syamsuddin.

Ke depan, kata Syamsuddin, rencana tindaklanjut penanganan berupa pemberian bantuan kewirausahaan bagi Ibu Zahidah dengan berjualan pakaian online.

Selain itu, UPT juga memberikan bantuan nutrisi, pakaian dan permainan seperti kue-kue untuk anak, susu, kacang ijo, pakaian, handuk, sabun, sikat gigi, beras, telur, dan permainan edukasi.

Selain Zahida, Kemensos dan kitabisa.com juga menyerahkan hasil donasi bagi anak bernama Siti Hariyati (Nur), anak penderita Anus Anterior sebesar Rp89.163.182.

Kemensos juga memberikan bantuan kebutuhan dasar bagi anak-anak tersebut senilai total Rp8.661.400 dan bantuan kewirausahaan bagi orang tuanya senilai total Rp8.000.000.

Selain menyerahkan donasi, Mensos hadir untuk meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Meohai Kendari yang merupakan SKA ke-13 yang diresmikan. SKA Meohai Kendari sarat dengan budaya lokal.

Hal ini ditunjukkan dari hasil karya penerima manfaat yang khas salah satunya tikar adat tolaki. Tikar ini dibuat untuk alas duduk, saringan beras, tas dan tempat penyimpanan barang.

Mensos Risma mengakui kualitas produk tradisional yang ada di SKA Meohai Kendari. "Produk sudah bagus, namun perlu ditunjang dengan pemasaran yang baik, mulai dari penataan, penjualan, hingga penting memenuhi permintaan pasar,” kata Mensos.

Salah satu pembuat tikar adat tolaki adalah penerima manfaat lansia disabilitas netra yang akrab disapa Nenek Suhaya (76 tahun). Ia menjadi lansia produktif yang gemar menganyam tikar yang terbuat dari pohon pandan yang dikeringkan. 

Di sentra ini juga terdapat kafe kopi, budidaya tanaman hias, sayuran hidroponik, budidaya ikan lele, galeri karya penerima manfaat hingga Art Space untuk aktualisasi seni para penerima manfaat.

Sebagai pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat dalam satu kawasan, Sentra Kreasi ATENSI Meohai Kendari juga identik dengan budidaya ikan lele dan selada hidroponik. Hasil budidaya sedang dikembangkan untuk dipasarkan ke Kota Kendari dan sekitarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga menyerahkan bantuan ATENSI senilai Rp297.146.400 kepada penerima manfaat di Kendari. Terdiri dari penerima manfaat anak, lansia dan penyandang disabilitas.

Bantuan ATENSI ini terdiri dari bantuan kebutuhan dasar/nutrisi, bantuan aksesibilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas hingga bantuan Tabungan ATENSI bagi anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Mensos Risma memberikan semangat dan motivasi kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu (YAPI) untuk tetap semangat belajar. Ini menjadi bentuk upaya pendampingan dalam proses rehabilitasi sosial terhadap penerima manfaat.

Kunjungan kerja Mensos Risma ke Sentra Meohai Kendari juga dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas, Wakapolda Brigjen Pol Waris Agono dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Armunanto serta undangan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya