Gerak Cepat Antisipasi Bencana, Ini yang Dilakukan Mensos Risma

Mensos Risma.
Sumber :

VIVA – Antisipasi bencana alam, Mensos Risma bergerak cepat. Upaya cepat ini salah satunya dilakukan dengan terus menambah kehadiran Kampung Siaga Bencana (KSB) dan lumbung sosial di berbagai daerah ‘merah’ atau rawan.

Peran Relawan Sahabat Yoshua Menangkan Calon Pilkada Diusung Gerindra dan KIM di Daerah SMS

Provinsi Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Sumedang menjadi daerah yang tergolong rawan bencana. Meski memiliki panorama alam yang menakjubkan, tersimpan risiko dan potensi bencana alam berupa tanah longsor.

Sesuai arahan Mensos tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) mengantisipasi kekhawatiran akan datangnya bencana tanah longsor dengan membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Sumedang pada dua Kecamatan, yakni Tanjungkerja dan Cimanggu.

Menhub Dudy Proyeksikan Potensi Pergerakan Masyarakat pada Momen Nataru Capai 110,67 Juta Orang

Tujuan dibentuk KSB yakni melatih kesiapsiagaan masyarakat dari ancaman bencana dengan menyelenggarakan kegiatan berbasis masyarakat, seperti memberikan pembekalan tata cara mengevakuasi, pendirian shelter, pertolongan pertama, dan penyiapan lumbung sosial.

Kehadiran KSB juga dimaksudkan untuk memetakan sumber daya alam, Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat situasi terjadi bencana alam. 

Panduan Lengkap Daftar Bansos 2024 Secara Online dan Cara Cek Penerimanya

Kabupaten Sumedang dengan topografi perbukitan menyimpan potensi bencana alam seperti longsor yang harus diwaspadai dan perlu ada kesiapsiagaan dari masyarakat sekitar akan ancaman bencana tanah longsor. 

Sebelumnya, Sabtu (9/1/2021) di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang terjadi bencana tanah longsor, saat itu masyarakat tidak siap menghadapi bencana yang datang dengan sangat tiba-tiba sehingga menimbulkan 16 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. 

Mensos meninjau ke lokasi pada Minggu (10/1/2021) membawa bantuan dan memerintahkan segera mendirikan KSB agar masyarakat bisa melakukan mitigasi bencana, memiliki kesigapsiagaan, dan hingga saat ini dengan adanya KSB warga setempat siap ketika tiba-tiba bencana alam datang, termasuk tanah longsor. 

Berdasarkan data dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (Dit PKSBA) hingga Desember 2021 menyebutkan KSB sudah tersebar di 34 Provinsi dengan total 854 lokasi dengan KSB terbanyak di Jawa Barat, yakni 99 lokasi.

“Hingga Desember 2021 total terdapat 854 KSB yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah lokasi terbanyak yaitu 99 KSB barada di Provinsi Jawa Barat, ” ujar Plt Direktur PKSB Iyan Kusmadiana yang diwakili oleh Sub Koordinator Mitigasi Tota Oceanna Zonneveld (4/03).

Untuk mendukung penanganan bencana alam tersebut, Mensos menginstruksikan kepada semua jajaran Kemensos untuk mendirikan lumbung sosial di titik-titik rawan bencana dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan para pemangku kepentingan lainnya.

"Hingga kini, total lumbung sosial sebanyak 208 di 13 Provinsi, yaitu Jawa Barat 43; Jawa Tengah 37; Jawa Timur 15; Banten 3; Kalbar 47; Kalsel 7; Kaltara 2; Kaltim 2; NTT 16; Sulsel 11; DI Yogyakarta 2; Aceh 14; dan NTB 9, ” pungkas Tota.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya