Penuhi Kebutuhan Vaksinasi, Pemerintah Tambah Stok Vaksin

Vaksin AstraZeneca donasi pemerintah Australia tiba di tanah air semalam (11/11)
Sumber :
  • kpcpen

VIVA – Indonesia kedatangan vaksin dalam tahap ke-138 sebanyak 1.712.300 dosis vaksin AstraZeneca.

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

“Pemerintah Indonesia secara konsisten dan bertahap terus menambah stok vaksin, termasuk dengan kedatangan 1,7 juta dosis vaksin AstraZeneca kali ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong, Selasa (30/11/2021).

Dia menambahkan, vaksinasi telah berlangsung hampir setahun. Hingga saat ini, lebih dari 138 juta penduduk telah divaksinasi, dengan 94 jutaan di antaranya telah lengkap divaksinasi sebanyak dua dosis.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Banyaknya jumlah penduduk Indonesia membuat target sasaran untuk mencapai herd immunity juga tinggi, yaitu sekitar 208 juta penduduk.

Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal. Hal ini juga seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, Usman menambahkan, setiap vaksin jadi yang telah datang, akan langsung secepatnya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia, agar program penyuntikan vaksin berjalan lancar dan lebih cepat.

Dia juga mendorong agar vaksinasi lansia terus ditingkatkan. Menurutnya, berdasarkan data dari satgas COVID-19 kelompok ini yang paling berisiko tinggi atau sekitar 46% kematian dari kelompok lansia.

“Karena itu, pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi nasional di seluruh penjuru negeri," katanya.

Selain jaminan ketersediaan stok vaksin dan upaya percepatan vaksinasi, lanjutnya, pemerintah juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi yang masih ragu dan enggan untuk divaksinasi. Dia menegaskan, vaksinasi menjadi pelindung terhadap ancaman virus COVID-19 yang telah bermutasi beberapa kali ini.

“Jangan ambil risiko dengan menganggap pandai telah berakhir. Di samping tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya