Indonesia Terima 1,2 Juta Dosis Vaksin Donasi Pemerintah Australia

Indonesia kedatangan vaksin jadi dari Astrazeneca
Sumber :

VIVA – Indonesia kembali menerima donasi vaksin AstraZeneca dari pemerintah Australia. Kali ini, dalam kedatangan tahap ke-123, vaksin AstraZeneca yang tiba di tanah air berjumlah 1,2 juta dosis vaksin jadi.

Kelompok Bali Nine, Tersangka Kasus Narkoba di Bali Bakal Dipulangkan ke Australia

Menurut Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto, dukungan kerja sama vaccine dose sharing dari Australia ini merefleksikan kuatnya Kemitraan Strategis Komprehensif RI-Australia.

"Harapannya kerja sama ini akan berkontribusi bagi upaya memperkuat pemulihan ekonomi di kedua negara, termasuk guna memulai kembali perjalanan dua arah antar-perbatasan," ujar Santo, Rabu (17/11/2021).

Presiden Prabowo Setuju Pemindahan Tahanan Terpidana Narkoba Bali Nine

Sebelumnya, pemerintah Australia telah beberapa kali mengirimkan donasi vaksin kepada Indonesia. Di antaranya pada Rabu, 20 Oktober 2021 dan Kamis, 11 November 2021 lalu. Masing-masing juga berjumlah 1,2 juta dosis.

Sementara Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menambahkan, kerja sama antar negara-negara di dunia sangatlah penting dalam upaya penanganan COVID-19 yang telah memakan sangat banyak korban jiwa.

Bursa Asia Kinclong Seiring Indeks Australia Cetak Rekor, Investor Nantikan Sederet Data Ekonomi

"Untuk itu, pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Australia atas kedatangan vaksin ini," ujar Usman.

"Hal ini sekaligus menunjukkan dekat dan eratnya hubungan kedua negara tetangga ini, termasuk dalam upaya penanganan pandemi," lanjutnya.

Usman juga mengatakan, jelang akhir tahun, pemerintah Indonesia akan makin meningkatkan upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi, sehingga target yang telah dicanangkan bisa tercapai.

Bersamaan dengan itu, masih menurut Usman, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Salah satu yang perlu diwaspadai adalah mengurangi peningkatan mobilitas pada akhir tahun. Agar tidak terjadi pengalaman buruk di tahun lalu, yaitu meningkat tajamnya penularan akibat mobilitas tinggi saat liburan," kata Usman.

ilustrasi anak bermain ponsel

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Australia sedang membuat aturan baru yang akan melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun menggunakan media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan X.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024