Mensos Mulai Rangkaian Program Pemberdayaan Masyarakat Papua
VIVA – Tidak ada kamus jeda atau istirahat bagi Menteri Sosial Tri Rismaharini. Usai mengikuti prosesi peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 yang padat sepanjang pagi hingga petang, tadi malam, Mensos telah bertolak menuju Papua.
Terbang selama 5 jam, pagi ini (11/11) sekitar pukul 06.00 WIT, Mensos dan rombongan terbatas telah mendarat di Bandara Mozes Kilangin, Timika.
Dari Bandara Mozes Kilangin, Mensos terbang menuju Bandar Udara Komur, Agats, Kabupaten Asmat. Di sini, kehadiran Mensos disambut Bupati Asmat Elisa Kambu, para tokoh adat, tokoh masyarakat, Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito, dan masyarakat setempat.
Turun dari tangga pesawat, Mensos dan rombongan terbatas disambut Tarian Tobe merupakan tarian khas Suku Asmat. Tarian Tobe disajikan untuk menyambut tamu sebagai bentuk penghormatan. Salah seorang penari lantas mengalungkan Noken kepada Mensos.
Dari Pelabuhan Kasuari, Mensos dan rombongan bergerak menumpang speedboat yang memakan waktu selama 30 menit menuju Kampung Erosaman, Distrik Der Komour, Kabupaten Asmat.
Di sini, Mensos menggelar pertemuan terbatas, dengan topik secara umum tentang berbagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Asmat.
Kepada Mensos, Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito menjelaskan bagaimana kondisi daratan Kabupaten Asmat yang cukup rendah, yakni sekitar 2-3 meter di atas permukaan air laut. Sehingga bila air laut naik di atas itu, kawasan ini rawan tergenang air.
Mensos yakin, kendala ini bisa diatasi dengan berbagai cara. “Saya yakin bisa diatasi. Tapi memang membutuhkan kerja keras,” kata Mensos. Kehadiran Mensos di Bumi Cenderawasih untuk memperkuat dan mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan dasar, layanan sosial dasar dan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat.
Didampingi Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, Mensos meninjau pembangunan community center yang akan menjadi pusat aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan ini, Kemensos secara total menyalurkan bantuan senilai Rp3,7 miliar untuk masyarakat rentan dan warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Asmat.
Bantuan meliputi bansos Pemberdayaan KAT tahun ke II berupa jaminan hidup bagi 45 KK selama 6 bulan, balai community center berikut perlengkapan, sarana air bersih, stimulan usaha ayam petelur, baju layak pakai untuk 100 KK dan makanan tambahan bagi 100 anak.
Kemensos juga menyalurkan bantuan bagi Keuskupan Agats yaitu 5 unit kios dan isinya berupa sembako berikut dengan distribusi barang, genset magnetik dan komputer bagi masing-masing kios di 5 lokasi.
Bantuan juga dalam bentuk 10 unit peternakan ayam petelur, 3 unit perahu longboat dan honorarium bagi 6 orang pendamping lokal selama 3 tahun.
Kemudian digulirkan bantuan penanganan kemiskinan ekstrem bagi 23 kelompok KAT berupa pertanian sayur dan tanaman hidroponik. Program pemberdayaan sosial dilakukan dengan melibatkan partisipasi lintas sektor, juga diserahkan bantuan berupa buku-buku, krayon dan globe bekerjasama dengan pihak PT Gramedia Asri Media untuk melengkapi perpustakaan di community center.
Melalui program penguatan sosial ekonomi dan pemberdayaan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian masyarakat di Kabupaten Asmat serta mendorong pemulihan kondisi akibat pandemi Covid-19.