Relawan Satgas Covid-19 Gelar Aksi Bagikan 175 Ribu Masker
VIVA – Bidang Koordinasi Relawan Satgas COVID-19 (BKR Satgas COVID-19) menggelar aksi bagikan 175.000 masker di sejumlah titik vital zona merah.
Gerakan ini bertujuan untuk mendukung program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan sosialisasi protokol kesehatan dalam mencegah penularan COVID-19 dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Idul Adha.
Sasaran dari aksi ini adalah masyarakat sekitar lokasi rawan kerumunan yang rentan untuk abai dalam menerapkan protokol kesehatan, yaitu para pedagang hewan kurban, pedagang pasar, pedagang pinggiran dan asongan, juru parker, tukang ojek pangkalan, supir angkutan umum, anak-anak, dan warga sekitar lainnya.
Gerakan ini dilakukan beriringan dengan kegiatan menjelang Hari Raya Idul Adha 1442H dimana BKR Satgas COVID-19 melakukan aksi-aksi lain berkaitan dengan peningkatan Protokol Kesehatan seperti webinar cara Ibadah Idul Adha di tengah PPKM Darurat.
“Kami sadar betul atas lonjakan konfirmasi kasus dan angka kematian COVID-19 yang terus meningkat, maka dari itu Relawan Satgas COVID-19 terus turun tangan dalam membantu penanggulangan pandemi salah satunya dengan menggelar aksi ini. Upaya pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat dalam menyongsong Hari Raya Idul Adha di tengah PPKM Darurat yang diterapkan oleh Pemerintah merupakan niat baik, namun di sisi lain ada berbagai unsur masyarakat yang terkena dampaknya. Untuk itulah kami hadir secara langsung memberikan bantuan dan sosialisasi bagi masyarakat untuk beradaptasi dengan keadaan ini dan sekaligus upaya antisipasi peningkatan kasus COVID-19,” tutur Ketua BKR Satgas COVID-19 Andre Rahadian.
Gerakan pembagian 175.000 masker ini merupakan solidaritas aksi yang dijalin oleh Relawan Satgas COVID-19 secara pentaheliks dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat.
Total lokasi pembagian masker akan disebar di 13 titik, yaitu di lima wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tengerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Tangerang Selatan, Bandung Raya, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam aksinya, para relawan akan turun tangan membagikan masker dan mensosialisasikan protokol kesehatan 3M secara mobile dengan mendatangi warga masyarakat secara langsung.
Ditemui dalam aksinya saat proses pembagian masker, Mahmudi, seorang relawan yang juga menjabat sebagai Koordinator Asrama Haji mengatakan.
“Alhamdulillah kegiatan pembagian masker ini mendapatkan apresiasi besar dari kalangan masyarakat sekitar RSDC Asrama Haji. Hari ini, kegiatan relawan adalah untuk membagikan masker kepada penjual kurban dan masyarakat di sekitar Asrama Haji. Selain itu, lokasi sentra vaksinasi di samping Asrama Haji juga menjadi fokus aksi pembagian masker oleh Relawan Wisma Haji ini. Mudah-mudahan gerakan ini membawa manfaat dan memberikan edukasi agar masyarakat semakin taat menjaga protokol kesehatan dalam aktivitasnya.”
Masker yang dibagikan adalah masker medis KF94, masker medis untuk anak, serta masker kain tiga lais yang memiliki fungksi efektif dalam mencegah penyebaran virus COVID-19.
Ketiga jenis masker ini bisa menjadi informasi dasar mengenai standar masker yang harus dipakai dan sekaligus menjadi pecutan bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M, khususnya dalam memakai masker sebagai adaptasi kebiasaan baru di tengah aktivitas bermasyarakat.
Selain itu, distribusi masker bagi relawan di berbagai daerah diharapkan mampu digunakan sebagai senjata pergerakan dan juga sarana pemupuk semangat untuk terus berkontribusi dalam memberikan edukasi bagi masyarakat yang memiliki keterbatan akses informasi mengenai cara melindungi diri dari virus COVID-19 yang disebarkan melalui droplet.
“Bagian terpenting dari pananganan COVID-19 adalah edukasi dan sosialisasi yang secara berulang digaungkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar terbentuk adaptasi kebiasaan baru yang datang dari diri masing-masing dan kemudian bergulir ke tingkat keluarga dan semakin luas kepada kelompok masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan dan sinergi dari relawan secara signifikan memegang peranan penting sebagai garda terdepan sebagai agen perubahan perilaku di tengah masyarakat,” tutup Andre Rahadian.