Pasien Covid-19 Gejala Ringan dan OTG Akan Dapat Paket Obat Gratis

Menteri BUMN Erick Thohir melakukan sidak obat terapi COVID-19
Sumber :
  • Kementerian BUMN

VIVA – Pemerintah memastikan tidak ada masyarakat kurang mampu yang tidak mendapatkan obat-obatan dan perawatan.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Koordinator PPKM Darurat yang juga Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi telah mengumumkan pemerintah telah menyiapkan 300 ribu paket obat yang akan dibagikan secara gratis dan bertahap kepada masyarakat.

“Paket obat tersebut dibagikan kepada pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan dan OTG.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Paket akan disediakan oleh Kimia Farma dan pembagiannya akan dilakukan oleh Babinsa maupun Babinkamtibmas, berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan puskesmas setempat,” jelas Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi saat menyampaikan perkembangan terkini terkait dengan implementasi PPKM Darurat, Selasa (13/7).

Dedy menyebutkan, TNI memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program tersebut. Rencananya, Presiden Joko Widodo sendiri yang akan melakukan peluncuran program obat gratis tersebut dalam pekan ini.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Pada kesempatan itu, Dedy kembali menegaskan tentang pentingnya mematuhi PPKM Darurat. Seraya mengingatkan kepada para pemimpin pemerintah daerah yang melaksanakan PPKM Darurat untuk mengatur dan mengupayakan agar mobilitas masyarakat turun 50%.

Kepada masyarakat, Dedy juga mengingatkan untuk tetap di rumah saja dulu. “Sebisa mungkin hindari dan batalkan perjalanan keluar rumah, pakai masker dobel jika harus keluar rumah, dan jauhi kerumunan. Pastikan cuci tangan secara rutin dan praktikkan protokol kesehatan secara disiplin,” kata Dedy.

Perkembangan Status Kasus dan Vaksinasi

Untuk program vaksinasi, Dedy menyampaikan sejumlah perkembangan yang cukup menggembirakan.

“Alhamdulillah, hari ini Indonesia baru saja menerima tambahan suplai 1,4 juta dosis vaksin Sinopharm. Nanti malam, kita juga akan kedatangan 3,4 juta dosis vaksin Astrazeneca melalui fasilitas COVAX. Lusa, vaksin Moderna hasil kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat juga akan kembali datang,” ujar Dedy.

Dedy mengatakan, dalam satu pekan ini, Indonesia telah mendapatkan tambahan 17,8 juta vaksin. Sehingga menambah total vaksin yang dimiliki Indonesia menjadi lebih dari 130 juta, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku.

Dengan situasi tersebut, Dedy menyebutkan bahwa pemerintah optimistis target 2 juta suntikan per hari pada Agustus nanti bisa tercapai. “Sasaran kita bisa memvaksinasi 208.265.720 orang, termasuk remaja usia 12-17 tahun, bukan lagi 181,5 juta orang. Semoga bisa tercapai pada awal tahun depan,” kata Dedy.

Karena itu, Dedy meminta masyarakat untuk segera divaksinasi. “Pastikan orang tua kita, lansia dan pralansia di sekitar kita, divaksinasi. Juga orang dengan gangguan jiwa, penyandang disabilitas, keluarga prasejahtera, dan penduduk wilayah terpencil. Karena hingga saat ini, tingkat cakupan vaksinasi untuk lansia dan masyarakat rentan, masih rendah. Harus kita bantu bersama agar naik lebih tinggi,” ujar Dedy.

Hingga Selasa (13/7) pukul 12.00 WIB, telah dilakukan vaksinasi 52 juta dosis. Sebanyak 36,9 juta orang telah mendapatkan dosis pertama dan 15,1 juta orang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. 

Untuk kalangan remaja 12-17 tahun, hingga kini telah ada 145.357 orang yang telah divaksinasi dosis pertama. Sementara itu, untuk perkembangan kasus COVID-19 di tanah air, Dedy mengumumkan bahwa pada hari ini, terdapat 407.709 kasus aktif, dengan tambahan kasus baru sebanyak 47.899 orang, dan yang meninggal dunia sejumlah 864 orang.

Pemerintah menyatakan duka mendalam dan berdoa semoga mereka yang meninggal diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai penutup, Dedy mengingatkan kembali pesan Presiden Joko Widodo, “Hanya dengan langkah bersama, kita bisa menghentikan pandemi ini.”

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024