Pertama Kalinya, Pemkot Aceh Gelar Gebyar Vaksinasi Khusus Lansia

Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin DPT (fifteri, pertusis, dan tetanus) di Posyandu Bungong Jaroe, Kampung Mulia, Banda Aceh, Aceh, pada Selasa, 12 Desember 2017.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Sebagai bentuk kepedulian kepada golongan lanjut usia (lansia) sekaligus mempercepat tercapainya herd immunity, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh beserta UNICEF, KPCPEN, dan Kemkominfo dengan dukungan Pemerintah Provinsi Aceh, menyelenggarakan sentra vaksinasi khusus lansia untuk pertama kalinya.

Setidaknya 16,000 lansia menjadi target vaksinasi Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh yang mencakup 9 kecamatan.

Gebyar vaksinasi lansia merupakan langkah awal untuk pembukaan pos/sentra vaksinasi di tingkat desa. Kegiatan Gebyar Vaksinasi Lansia di Aceh ini akan berlangsung selama Bulan Juni 2021.

Acara ini diselenggarakan di PLTD Apung dengan dibuka oleh Wakil Walikota Banda Aceh, Zainial Arifinalam dan dihadiri oleh Ketua TP-PKK Aceh sekaligus Wakil Ketua Satgas COVID-19 Aceh Dyah Erti Idawati.

Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifinalam dalam sambutannya menyatakan bahwa laju pertambahan kasus COVID-19 harus dihentikan.

Vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk menekan peningkatan kasus COVID-19. Sebagai penyintas COVID-19, Zainal berharap masyarakat mau divaksinasi untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19.

Dalam kesempatan itu, Epidemiologis Dinkes Banda Aceh dr Media Yulizar MPH mengatakan, sasaran vaksinasi pada lansia di Aceh telah sesuai dengan tahapan prioritas vaksinasi yang telah ditetapkan. 

Lebih dari 80% kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Banda Aceh adalah pasien berusia di atas 50 tahun. Cakupan vaksinasi lansia COVID-19 di Banda Aceh sendiri saat ini berkisar sekitar 5%.

DBD Terus Meningkat, Ahli Sebut Vaksinasi Berdampak Signifikan Tekan Jumlah Kasus

"Angka cakupan vaksinasi bagi masyarakat Aceh khususnya bagi lansia pun diharapkan dapat meningkat dengan adanya kegiatan ini, agar masyarakat terhindar dari risiko gejala berat, rawat ICU, atau kematian akibat COVID-19," kata dr Media.

Untuk itu, lanjutnya, puskesmas akan melakukan “jemput bola” dengan membuka pos vaksinasi di tingkat desa dengan bekerja sama dengan muspika dan aparatur desa. Kegiatan Gebyar Vaksinasi juga tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan di lokasi vaksinasi.

Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Masih Ada Potensi Muncul Varian Baru

"Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan cakupan imunisasi pada lansia. Harapannya adalah dapat menurunkan jumlah kematian karena Covid pada lansia dan pra lansia," ujar dr Media.

Sementara itu, Muhar, 71 tahun asal Banda Aceh salah satu peserta Gebyar Vaksinasi Lansia bercerita keikutsertaannya dalam program ini untuk menjaga kesehatan dan memperkuat daya tahan tubuhnya dari penyakit COVID-19. “Kita sebagai warga harus ikut mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Cakupannya Menurun, Kemenkes Imbau Lengkapi Vaksinasi Anak-anak hingga Orang Dewasa

Anak saya pun mendorong agar saya divaksinasi karena memang tidak perlu khawatir. Saya juga sudah konsultasi kepada dokter spesialis karena ada hipertensi, syukur hipertensi saya stabil dan ginjal saya aman sehingga boleh divaksinasi,” terangnya.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024